7 Fakta Menarik Pemekaran Wilayah Bengkulu: Potensi Pariwisata Alam yang Tersembunyi

7 Fakta Menarik Pemekaran Wilayah Bengkulu: Potensi Pariwisata Alam yang Tersembunyi

7 Fakta Menarik Pemekaran Wilayah Bengkulu: Potensi Pariwisata Alam yang Tersembunyi.--Dokumen Palpos.id

Pengembangan Pariwisata: Destinasi alam seperti Rafflesia, pantai mutiara Seluma, dan budaya Tabut jadi magnet wisatawan urban.

Infrastruktur Daerah: Jalan, jembatan, wisata pendukung (homestay, restoran lokal) akan menyerap tenaga kerja dan memberi multiplier effect.

Tantangan

Anggaran Awal: Pendanaan penyusunan RPJMD, aparatur, dan infrastruktur awal.

Moratorium: Revisi UU 23/2014 mengharuskan DOJ (Daerah Otonom Baru) siap sebelum dipetakan. Sekitar 78 % DOB 1999–2009 gagal mandiri.

Sikap Publik: Partisipasi masyarakat penting agar DOB berjalan secara inklusif dan tidak menimbulkan konflik kepentingan.

Wajah Baru Bengkulu: Menyatukan Masa Lalu & Wisata Masa Kini

Pemekaran Bengkulu bukan sekadar administrasi—melainkan cara untuk:

Menyambungkan sejarah perjuangan kemerdekaan (Soekarno & Tabut)

Memperkuat nilai budaya lokal dalam pesta rakyat

Menyulap potensi alam tersembunyi menjadi ekonomi wisata

Mempercepat pembangunan daerah pinggiran

Misalnya, Kota Curup yang diusulkan jadi kota otonom bisa mendorong sektor hortikultura Rejang Lebong dan wisata alam dataran tinggi. 

Ulau Palik pun bisa dikembangkan sebagai destinasi pulau terpencil dan jalur lintas barat Sumatera.

Inisiatif pemekaran wilayah Bengkulu membuka peluang besar dalam menciptakan generasi ekonomi lokal yang mandiri. 

Jika dilakukan secara strategis dengan dukungan anggaran, regulasi, dan partisipasi publik, DOB diharapkan memberi manfaat sistemik—dari peningkatan pelayanan hingga pengembangan wisata berbasis alam dan sejarah. 

Meski terdapat hambatan seperti moratorium dan keterbatasan dana, optimisme pemerintah dan masyarakat menjadi modal besar dalam tahap selanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber