Provinsi Palapa Selatan: Aspirasi Pemekaran Wilayah Bengkulu dan Sumatera Selatan yang Menjanjikan

Provinsi Palapa Selatan: Aspirasi Pemekaran Wilayah Bengkulu dan Sumatera Selatan yang Menjanjikan.--Dokumen Palpos.id
Kabupaten dengan potensi wisata (Bengkulu Selatan, Pagaralam, Empat Lawang) dan pertanian (Kaur, Seluma) bisa berkembang cepat lewat kebijakan provinsi yang lebih terfokus.
Identitas Budaya yang Kuat
Provinsi Palapa Selatan bisa menjadi platform representasi budaya lokal, terutama Suku Besemah, mempromosikan kekayaan tradisi melalui kebijakan budaya lokal dan pariwisata.
Tantangan dalam Realisasi Pemekaran
Moratorium DOB
Pemerintah pusat masih menanggung moratorium terbentuknya DOB karena kekhawatiran pemborosan dan ketidakmatangan daerah baru. Semua usulan masih dibekukan hingga kondisi optimal.
Kendala Infrastruktur
Wilayah terpencil membutuhkan investasi besar. Infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, air bersih, dan layanan dasar kesehatan & pendidikan belum merata.
Konflik Identitas Budaya
Pada awalnya ada kesamaan budaya (Besemah) namun masing-masing kabupaten memiliki perbedaan adat. Integrasi sosial dan politik harus ditangani hati-hati agar tidak menimbulkan konflik.
Beban Anggaran Awal
Biaya awal operasional provinsi baru sangat besar: dari gedung pemerintahan, SDM birokrasi, hingga jaringan digital dan logistik administratif.
Validitas Data dan Kajian
Kajian akademik, survei masyarakat, dan model proyeksi harus divalidasi secara akurat, dengan dukungan data statistik yang kredibel, agar dukungan publik dan politik makin kuat.
Kritik & Dukungan
Argumen Pendukung
Pemerataan pembangunan: Wilayah selatan selama ini relatif terabaikan dibanding pusat Jagat Bengkulu.
Pelayanan lebih cepat: Jarak ke ibu kota provinsi bisa ditekan melalui otonomi daerah.
Pusat pertumbuhan baru: Dengan kebijakan fiskal berorientasi lokal, Palapa Selatan dapat menjadi kekuatan ekonomi baru.
Kritik & Skeptisisme
Beban anggaran dan birokrasi: Dewan dan pakar mempertanyakan efektivitas anggaran pembangunan dibanding tambahnya birokrat.
Potensi konflik administratif: Batas wilayah kabupaten–kota perlu finalisasi, terutama di perbatasan dan interdependensi ekonomi.
Hoax & kegamangan publik: Seperti kabar kabupaten Seluma yang akan “pamit” ke Provinsi Palapa Selatan—peringatan bahwa hoaks dapat mengganggu konsolidasi publik.
— Contoh hoax: Wakil Ketua DPRD Seluma, Samsul Aswajar, menyatakan bahwa berita kabupaten Seluma “pamit” adalah hoax dan “belum pernah dibahas”.
Langkah Kebijakan & Strategi
Kajian Mendalam
Penelitian multidisiplin harus mencakup: demografi, ekonomi, budaya, alam, infrastruktur—untuk menyusun roadmap pemekaran.
Dialog Publik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber