Menelusuri Cita Rasa Khas Lampung : Seruit, Sajian Tradisional yang Tetap Eksis di Tengah Arus Modernisasi

Menelusuri Cita Rasa Khas Lampung : Seruit, Sajian Tradisional yang Tetap Eksis di Tengah Arus Modernisasi

Di balik kelezatan seruit, tersimpan filosofi kebersamaan khas masyarakat Lampung. Ikan goreng, sambal terasi, dan tempoyak bukan sekadar hidangan—mereka adalah simbol tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.-Fhoto: Istimewa-

Pemerintah daerah pun tak tinggal diam.

Dinas Pariwisata Provinsi Lampung secara rutin mengadakan festival kuliner dan lomba masak seruit sebagai upaya pelestarian budaya lokal.

Kegiatan ini tidak hanya mengangkat kuliner tradisional tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku UMKM kuliner.

Selain itu, seruit juga mulai dikenal di luar Lampung melalui promosi media sosial dan kolaborasi dengan influencer kuliner.

Banyak konten kreator yang mencoba menyantap seruit dan memberikan ulasan positif, terutama soal keunikan rasa dan kekayaan budaya yang terkandung di dalamnya.

Dengan segala upaya pelestarian dan inovasi, seruit telah berhasil mempertahankan eksistensinya sebagai ikon kuliner Lampung.

Di tengah tantangan zaman, seruit tetap menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini, menyatukan tradisi, rasa, dan nilai kebersamaan dalam setiap suapannya.

Bagi Anda yang belum pernah mencoba, seruit bukan hanya soal makanan—tetapi sebuah pengalaman budaya yang patut dinikmati.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: