Kendaraan Listrik Tanpa Sopir dari Indonesia? Kenalan dengan SEATER Buatan BRIN.

Kendaraan Listrik Tanpa Sopir dari Indonesia? Kenalan dengan SEATER Buatan BRIN. -Foto:@facebook_Industry Made in Indonesia-
PALPOS.ID – Di tengah arus globalisasi teknologi dan mobilitas masa depan, Indonesia tak mau ketinggalan.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) lewat Pusat Riset Mekatronika Cerdas (PRMC) berhasil merancang dan mengembangkan kendaraan otonom elektrik satu penumpang yang diberi nama SEATER atau Single-passenger Electric Autonomous Transporter.
Yang menarik, kendaraan ini bukan hanya berjalan tanpa sopir, tapi juga bisa dipesan melalui aplikasi, layaknya layanan ride-hailing modern!
Apa Itu SEATER?
BACA JUGA:XPeng X9 Tampil Radikal, Begini Keunggulannya dari Denza D9.
BACA JUGA:Reinkarnasi Toyota Hardtop 2025: SUV Retro Tangguh Siap Gebrak Pasar.
SEATER adalah kendaraan elektrik berteknologi otonom yang dirancang untuk mengangkut satu orang saja.
Meski terdengar sederhana, jangan remehkan kemampuannya.
Kendaraan ini mampu berjalan sendiri tanpa perlu pengemudi manusia, karena telah dilengkapi dengan sistem kendali otomatis berbasis kecerdasan buatan, sensor, dan pemetaan jalur.
Kendaraan ini memang belum dirancang untuk jalan raya umum, melainkan untuk digunakan di kawasan khusus seperti area kampus, kawasan perkantoran, bandara, atau kawasan industri.
BACA JUGA:Kijang Innova Reborn, MPV Keluarga yang Tampil Gagah dan Mewah
BACA JUGA:Mengapa Porsche Macan 4 Electric Layak Jadi SUV Listrik Premium Idaman?
Tapi jangan salah, teknologi yang diusungnya setara dengan kendaraan otonom kelas dunia.
Bisa Dipesan Lewat Aplikasi, Seperti Naik Taksi Online
Salah satu fitur unggulan SEATER adalah layanan Mobility on Demand (MoD).
Artinya, pengguna bisa memanggil kendaraan ini hanya dengan smartphone.
BACA JUGA:Carry 2025: Generasi Baru Pick-Up Suzuki yang Ditunggu Pasar Indonesia.
BACA JUGA:Isuzu Panther Bangkit Dari Kubur? Ini Bocoran dan Kemungkinan Wujud Terbarunya!
Melalui aplikasi yang dikembangkan, pengguna cukup memindai barcode di lokasi tertentu, dan SEATER akan datang menjemput secara otomatis.
Tak hanya itu, pengguna juga bisa menentukan tujuan, dan kendaraan akan mengantar ke lokasi yang dipilih.
Pengalaman menggunakan SEATER ini terasa futuristik, seperti sedang berada di film fiksi ilmiah, tapi kali ini, teknologi itu lahir dari tangan anak bangsa.
“Dengan aplikasi ini, kita bisa memakai SEATER secara fleksibel, sesuai kebutuhan pengguna,” ujar Roni Permana Saputra, Peneliti Ahli Muda di PRMC BRIN, dalam acara Live Talkshow Bisaan Bangga.
Berjalan Tanpa Sopir, Tapi Penuh Kendali
Kehebatan SEATER tidak berhenti di layanan on-demand. Kendaraan ini benar-benar otonom. Artinya, ia dapat bergerak sendiri dari satu titik ke titik lainnya tanpa campur tangan manusia.
Menurut Roni, SEATER dilengkapi dengan sistem navigasi canggih yang mampu:
Mendeteksi posisi dan lokasi operasionalnya secara real-time
Merencanakan rute perjalanan secara mandiri
Mengontrol pergerakan kendaraan secara akurat
Berpindah lokasi secara aman dan nyaman
Dengan teknologi ini, SEATER bisa menjadi solusi transportasi masa depan, terutama di lingkungan tertutup yang membutuhkan kendaraan efisien dan berteknologi tinggi.
Ramah Lingkungan, Zero Emission
SEATER menggunakan motor listrik sebagai penggeraknya, sehingga tidak menghasilkan emisi gas buang sama sekali.
Dalam konteks krisis iklim global dan dorongan penggunaan energi hijau, kehadiran SEATER menjadi jawaban dari kebutuhan mobilitas ramah lingkungan.
Dengan ukurannya yang compact dan efisiensi tinggi, kendaraan ini sangat hemat energi.
Ideal untuk penggunaan jangka panjang di lingkungan yang menuntut keberlanjutan dan efisiensi tinggi, seperti kawasan kampus hijau, taman sains, atau bahkan perumahan pintar.
Dirancang Oleh Tim Multidisiplin Anak Bangsa
SEATER bukanlah hasil kerja satu orang atau satu bidang saja.
Proyek ini dikembangkan oleh Tim Kelompok Riset Dinamika Cerdas PRMC BRIN sejak tahun 2023.
Proses riset melibatkan berbagai keahlian dari disiplin:
Desain mesin
Teknik mekanik dan elektronik
Instrumentasi dan IoT
Informatika dan sistem kendali
Telekomunikasi dan robotika
“Kami menyatukan banyak bidang keahlian untuk menciptakan kendaraan otonom yang benar-benar efisien, aman, dan layak dikomersialisasikan,” jelas Roni.
Desain Kompak untuk Mobilitas Personal
Konsep awal SEATER adalah untuk mobilitas individu atau personal mobility.
Artinya, kendaraan ini memang ditujukan sebagai alternatif mobilitas satu orang saja.
Dengan demikian, dimensi SEATER lebih kecil dan gesit, memungkinkan penggunaan di area sempit atau padat.
“Dengan dimensi yang compact, kita bisa memaksimalkan efisiensi ruang.
Ini cocok untuk kawasan yang tidak terlalu luas namun butuh mobilitas tinggi,” tambah Roni.
Desain seperti ini tentu menarik, mengingat tren mobilitas saat ini semakin mengarah ke kendaraan personal yang fleksibel dan hemat energi.
Dari Prototipe Menuju Komersialisasi
BRIN tidak ingin SEATER hanya berhenti di laboratorium. Harapannya, kendaraan ini segera bisa dikomersialkan dan digunakan masyarakat luas.
Tentu saja, dengan sejumlah penyempurnaan dan pengujian tambahan agar mencapai tingkat kematangan teknologi (technology readiness level / TRL) yang memadai.
“Target kami adalah membawa SEATER ke masyarakat.
Kami ingin ini menjadi bagian dari solusi mobilitas modern yang praktis dan murah,” kata Roni optimis.
Langkah komersialisasi ini juga akan membuka pintu bagi kolaborasi dengan industri otomotif, kampus, kawasan wisata, hingga pemerintah daerah untuk menerapkan sistem transportasi pintar dan berkelanjutan.
Mengubah Wajah Transportasi Perkotaan
SEATER membuka babak baru dalam pengembangan transportasi di Indonesia.
Dengan kemampuan autonomous dan sistem on-demand, kendaraan ini berpotensi besar mengubah wajah transportasi kawasan tertutup maupun semi-terbuka.
Bayangkan kampus besar, kawasan industri, hingga taman wisata bisa mengurangi penggunaan kendaraan konvensional dan menggantinya dengan SEATER.
Tidak hanya mengurangi polusi, SEATER juga bisa mengurangi kemacetan mikro dan meningkatkan efisiensi pergerakan orang.
Tantangan dan Masa Depan SEATER
Meskipun SEATER terlihat menjanjikan, tantangan tetap ada.
Mulai dari pengujian teknis di berbagai medan dan kondisi cuaca, peningkatan algoritma navigasi, hingga integrasi dengan sistem transportasi lain.
Tantangan lainnya adalah dukungan regulasi dan kebijakan, serta kesiapan infrastruktur teknologi, seperti jaringan internet stabil dan sistem charging listrik.
Namun, jika semua aspek ini disiapkan dengan baik, SEATER dapat menjadi model percontohan kendaraan otonom dalam negeri pertama yang sukses diterapkan secara massal.
SEATER, Simbol Inovasi Mobilitas Anak Negeri
SEATER bukan sekadar kendaraan futuristik.
Ia adalah simbol kemampuan bangsa dalam menjawab tantangan mobilitas modern dengan solusi yang mandiri, ramah lingkungan, dan berbasis teknologi tinggi.
Dirancang dengan penuh visi dan kerja sama lintas keahlian, kendaraan otonom ini siap menjadi bagian dari ekosistem transportasi cerdas Indonesia.
Ke depan, bila SEATER berhasil dikomersialkan dan digunakan secara luas, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi pemain penting dalam ekosistem kendaraan otonom global.
Jadi, ketika dunia berbicara tentang masa depan transportasi, kita bisa dengan bangga berkata: “Kita juga punya, namanya SEATER.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: