Festival Warisan Rasa Asia dan Nusantara Kembali Hadir di Palembang, Hadirkan Chef Italia

Salah satu komitmen utama penyelenggara adalah memastikan bahwa seluruh makanan yang disajikan aman dikonsumsi oleh semua pengunjung, termasuk umat Muslim.

Karena itu, seluruh tenant di festival ini dijamin halal, tanpa penggunaan pork (babi) maupun lard (lemak babi).

“Setiap tenant kita pastikan telah menyatakan komitmen halal. Kita ingin semua pengunjung nyaman menikmati makanan tanpa khawatir soal bahan,” tegas Ko Max.

Dengan konsep ini, Festival Warisan Rasa Asia dan Nusantara menjadi ruang yang inklusif dan ramah bagi semua kalangan.

Tak heran, pengunjung yang datang berasal dari beragam latar belakang, mulai dari keluarga, anak muda, hingga wisatawan mancanegara yang sedang berada di Palembang.

Tenant Favorit dan Menu Paling Ramai

Dari sekian banyak tenant, beberapa nama menjadi magnet utama pengunjung.

Di antaranya adalah Seblak Mamang Rafael yang selalu dipadati pengunjung karena cita rasa pedasnya yang khas, serta Mami Toko yang terkenal dengan jajanan tradisional kekinian.

Sementara itu, IL Gusto Pizza juga menjadi salah satu tenant dengan antrean terpanjang setiap hari. Pengunjung penasaran mencicipi pizza dengan topping autentik Italia yang dipanggang langsung oleh chef profesional di tempat.

Tenant lain yang juga mencuri perhatian adalah Gohiyong L, yang menawarkan makanan gorengan khas Tionghoa-Indonesia dengan saus spesial yang gurih dan manis. Kombinasi unik ini membuatnya jadi favorit bagi banyak pengunjung.

“Tahun lalu kita angkat tema Thailand, tahun ini kita kembangkan ke Asia dan Nusantara. Jadi tenant-tenantnya lebih bervariasi dan menampilkan warna kuliner yang lebih luas,” ungkap Ko Max menambahkan.

Harga Terjangkau, Mulai dari Rp30 Ribuan

Meski membawa konsep internasional, festival ini tetap mempertahankan harga yang ramah di kantong.

Setiap tenant menawarkan menu dengan harga mulai Rp30.000, sehingga semua kalangan bisa menikmati hidangan khas Asia dan Nusantara tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

“Konsep kami bukan hanya festival kuliner, tapi juga pesta rakyat. Semua orang bisa datang, makan, dan bersenang-senang,” kata Ko Max.

Sumber: