MUARA ENIM, PALPOS.ID - Sepekan terakhir harga telur ayam ras di pasar tradisional Muara Enim, mengalami kenaikan. Pasalnya semula harga telur ayam ras seharga Rp 26 ribu perkilo kini menyentuh angka Rp 30 ribu perkilo di pasaran.
Kenaikan harga telur ini tentunya membuat pedagang dan pembeli kelimpungan, serta mengeluh. Karena selain pelanggan menurun, distribusi telur juga berkurang.
Salah satu pedagang telur di pasar tradisional Muara Enim, Bitner (50) mengatakan, sudah hampir sepekan harga telur terus meroket dari harga Rp 26 ribu kini harga telur sudah Rp 30 ribu per kilo.
Tentu dengan kenaikan harga ini, kata dia, pelanggan banyak yang mengeluh, serta daya beli masyarakat menurun. "Kabarnya kenaikan harga ini karena pendistribusian telur berkurang, sebagian didrop untuk program bantuan PKH," ujarnya, Rabu (24/8).
Bitner mengatakan, dengan adanya kenaikan harga ini tentu jumlah penjualan menurun karena daya beli menurun, biasa sehari habis 350 kilogram, karena kenaikan ini jadi sekitar 300 kilogram sehari.
Diakuinya, telur yang didagangkannya didistribusi dari Palembang. "Selain itu terkadang juga dari daerah Tapus kecamatan Lembak, semoga harga telur kembali normal," ujarnya.
Sementara itu salah satu pembeli, Riska (30) mengaku di warung dekat rumahnya telur tiba-tiba langka, dirinya sempat kaget karena setengah kilogram seharga Rp 15 ribu. "Setelah ke pasar ternyata memang harga telur sedang naik," ujarnya.
Dirinya sempat mendengar telur di daerah lain sudah naik, tapi dirinya beranggapan bahwa Muara Enim tidak mengalami kenaikan harga telur. "Eh ternyata telur naik semua, tentu kami kecewa, perasaan telur naik terus tidak turun-turun. Saya berharap harga kembali normal dan terjangkau karena ini kebutuhan pokok juga, jangan apa-apa mahal, tersiksa," pungkasnya. (*)