PALEMBANG, PALPOS.ID – Untuk mensosialisasikan kegiatan pemilihan umum (Pemilu), Bawaslu RI menggelar kegiatan bersama Bawaslu Sumsel dan Bawaslu Kota Palembang.
Kegiatan dengan tema ‘Pengawasan Pemilu Partisipatif dengan Stakeholder tahun 2022’ itu, digelar di Guns Cafe & Resto, Selasa 06 September 2022. Pada kegiatan sosialisasi itu, Komisioner Bawaslu Sumsel DR Junaidi SE MSI mengatakan, ada 4 racun demokrasi dalam pemilu. Yang pertama money politik. ‘’Ini yang menjadi tugas pengawas pemilu. Bagaimana money politik itu bisa hilang, minimal bisa berkurang,” tegas Junaidi, Selasa 06 September 2022. BACA JUGA:Stempel Palsu Bawaslu Prabumulih, 14 Pemilik Toko ATK Diperiksa Penyidik Kejari Kemudian, sambung Junaidi, yang kedua yakni berita hoaks alias berita bohong. ‘’Ini termasuk penyebaran informasi bohong. Atau bisa juga berbentuk kampanye hitam alias black campaign melalui media,” ungkapnya. Selanjutnya, yang ketiga yakni pelibatan oknum ASN yang tidak netral atau memihak kepada salah satu calon peserta pemilu. Dan yang terakhir atau keempat, yaitu netralitas dari penyelenggara pemilu itu sendiri. ‘’Kalau penyelenggara tidak netral, tentu berdampak kepada proses pemilu itu sendiri,” tukasnya, sembari mengaku Pemilu di Indonesia terunik di dunia. BACA JUGA:Dugaan Korupsi Bawaslu Muratara, Nama Ketua Bawaslu Sumsel Kembali Disinggung Sementara Tenaga Ahli (TA) Bawaslu RI, M Sito Anang mengaku, kegiatan sosialisasi ini bertujuan menyebarkan informasi kepada komunitas. Makanya yang diundang ini merupakan perwakilan dari organisasi mahasiswa atau BEM. Kemudian, perwakilan organisasi pemuda yang ada di tingkat Provinsi Sumsel. ‘’Ada belasan organisasi yang diundang dengan peserta sosialisasi 80 orang,” terang Sito Anang, Selasa 06 September 2022. Menurut Sito Anang, ada 20 lembaga yang sudah mendaftar sebagai pemantau pemilu di Bawaslu RI. BACA JUGA:Dugaan Korupsi Dana Hibah Rp5,7 Miliar, Penyidik Kejari Geledah Kantor Bawaslu Prabumulih ‘’Ayo kita bersama-sama menyadarkan masyarakat Indonesia, khususnya di Provinsi Sumsel. Tujuannya agar mereka sadar kalau mereka punya hak konstitusi untuk mengawasli pemilu ini,” ajaknya. Dorong Bawaslu Lindungi Pelapor dalam Pemilu Sementara itu, Direktur Eksekutif Kata Rakyat, Alwan mengaku, pemilu di Indonesia secara teknis dan prosedural sudah sangat baik sekali. Pasalnya, terkait pemilu ini sudah diaturnya semuanya dalam Peraturan KPU (PKPU) atau dalam undang-undang. ‘’Namun nyatanya masih banyaknya pelanggaran pemilu terjadi. Bahkan, modus pelanggaran itu semakin canggih,” ungkapnya. BACA JUGA:Dugaan Korupsi Bawaslu Muratara, Komisioner Bawaslu Sumsel Beri Kesaksian Indikasi Terima Aliran Dana Contohnya, sambung Alwan, bisa jadi untuk money politik kedepan, orang tidak lagi bayar uang cash. ‘’Namun, bisa saja mereka menggunakan transaksi digital yang sekarang memang sudah berkembang,” jelasnya. Selain itu, ungkap Alwan, tahun 2024 nanti, sebagian besar masyarakat Indonesia pasti sudah bicara politik. ‘’Sebab, tahun itu merupakan tahun politik, karena ada pemilu yakni Pileg, Pilpres, dan Pilkada,” terangnya. Alwan menyebutkan, pemilu itu merupakan suatu ruang untuk merebut kekuasan secara politik. BACA JUGA:Sidang Dugaan Korupsi Bawaslu Muratara, 11 Panwascam Berikan Kesaksian ‘’Ada 4 komponen pemilu, yakni pemilih, penyelenggara, peserta pemilu, serta pemantau pemilu,” tuturnya. Kemudian, kata Alwan, indikator keberhasilan pemilu itu adalah partisipasi pemilih saat penyelenggaran atau pelaksanaan. Terakhir, Alwan mendorong Bawaslu untuk mengapresiasi dan melindungi pelapor yang melaporkan terkait pelanggaran pemilu. ‘’Kita dorong Bawaslu untuk melakukan pendekatan kepada penegak hukum. Terutama terkait perlindungan saksi pelapor atau masyarakat yang sudah berani melaporkan dugaan pelanggaran pemilu yang terjadi,” tambahnya. BACA JUGA:Kajari Tunggu Audit BPKP Terkait Kasus Dugaan Korupsi di Bawaslu dan LPDB Diketahui, sebanyak 80 peserta mengikuti sosialisasi yang digelar Bawaslu tersebut. Diantaranya dari organisasi mahasiswa dan organisasi pemuda. Diantara organisasi yang diundang itu, yakni perwakilan PWPM Sumsel, PWNA Sumsel, DPD IMM Sumsel, dan PW IPM Sumsel. (*)Bawaslu Sumsel Sebut 4 Racun Demokrasi Dalam Pemilu
Selasa 06-09-2022,17:14 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang
Tags : #pengawasan pemilu
#pemantau pemilu
#organisasi pemuda
#organisasi mahasiswa
#oknum asn
#dr junaidi se msi
#bawaslu sumsel
#bawaslu ri
#bawaslu palembang
Kategori :
Terkait
Selasa 10-12-2024,20:19 WIB
Gugatan Pilkada di Sumsel Melonjak: 11 Gugatan dari 9 Daerah Masuk ke MK
Minggu 24-11-2024,17:29 WIB
Menjelang Masa Tenang, Bawaslu Prabumulih Gelar Apel Siaga
Rabu 20-11-2024,18:58 WIB
Pencegahan Penyalahgunaan Anggaran, Bawaslu Prabumulih Jalin Kerjasama dengan Kejaksaan Negeri
Rabu 20-11-2024,18:49 WIB
Pengawasan Ketat: Bawaslu Prabumulih Tingkatkan Patroli Jelang Pemungutan Suara
Rabu 20-11-2024,16:39 WIB
Bawaslu RI Ungkap Potensi Pelanggaran Pilkada 2024: Fokus pada 95.171 TPS Bermasalah
Terpopuler
Kamis 06-02-2025,12:54 WIB
Pemekaran Wilayah Lampung: Calon Kabupaten Natar Agung untuk Meningkatkan Efisiensi Pemerintahan
Kamis 06-02-2025,11:56 WIB
Pemekaran Wilayah Lampung: Calon Kabupaten Sungkai Bunga Mayang Fokus Pengelolaan Potensi Daerah
Kamis 06-02-2025,11:34 WIB
Pemekaran Wilayah Lampung: Calon Kabupaten Seputih Barat Fokus Peningkatan Pelayanan Publik
Kamis 06-02-2025,10:23 WIB
Nasi Pecel : Hidangan Khas Indonesia yang Tetap Memikat Selera
Kamis 06-02-2025,13:07 WIB
Pemekaran Wilayah Lampung: Calon Kabupaten Cukuh Bandak Fokus Optimalisasi Potensi Lokal
Terkini
Kamis 06-02-2025,22:26 WIB
Waspada Kelistrikan Saat Banjir, PLN Siap Jaga Keamanan dan Kenyamanan Pelanggan
Kamis 06-02-2025,21:16 WIB
Akhirnya KPU Ogan Ilir Umumkan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih, Akan Dilantik Di Tanggal Ini
Kamis 06-02-2025,21:09 WIB
Indosat Ooredoo Hutchison dan TREBEL Music Hadirkan Fitur Download Musik Berbasis AI
Kamis 06-02-2025,21:06 WIB