BATURAJA, PALPOS.ID - Harga getah karet di Kecamatan Lubuk Raja Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mulai merangkak naik jika dibandingkan dengan kondisi bulan yang lalu.
Dari pantauan portal ini pada Rabu (19/10), para petani karet dibeberapa desa di Kecamatan Lubuk Raja sudah mulai kembali bersemangat meski kenaikkan belum seperti yang diharapkan.
Jika sebelumnya harga getah karet diwilayah itu Rp 7.300 per kilogram, kini sudah mencapai Rp 8.700 per kilogramnya. “Bulan ini harga di tingkat petani sudah mulai naik walupun sedikit. Harga ini belum sesuai dengan harga yang diinginkan,” ucap Warsono petani karet asal Desa Batumarta I.
Warsono menambahkan dengan kenaikkan harga sebesar itu, jika dilihat dengan cuaca sekarang sama saja tidak ada kenaikkan harga. Hal ini lantaran cuaca dengan curah hujan yang meningkat menyebabkan para petani tidak bisa pergi ke kebun untuk menyadap getah. Imbasnya petani tetap tak mendapat keuntungan karena tak bisa menyadap karet.
”Jika dipaksa ke kebun untuk menderes getah sama saja bohong, karena getah karet akan terbawa air hujan atau tercampur air, jika dipaksakan petani akan mengalami kerugian lebih besar lagi, dan ini sudah beberapa hari turun hujan yang membuat petani tidak bisa menggarap kebun karet,” lanjutnya.
Hal senada disampaikan Purwanto petani getah karet Desa Battu Winangun. Dirinya tak terlalu bahagia dengan kenaikkan harga yang tidak terlalu besar itu.
Dia mengatakan kenaikkan harga tersebut sama saja dengan harga yang lama atau sebelum naik. “Jika dihitung-hitung kenaikkan harga dengan curah hujan yang cukup tinggi tersebut sama saja tidak ada kenaikkan, dalam satu hektar biasanya bisa menghasilkan 70 kg sampai 80 kg, namun dengan cuaca seperti ini hasil yang dapat jauh dari yang diharapkan,” ungkapnya.
Dengan adanya kenaikkan harga pada bulan ini para petani bukannya petani tidak senang, namun menganggapnya biasa saja. Hanya saja dampak kenaikan harga getah belum begitu terasa sebab kenaikkannya baru 2 pekan terakhir.