PALEMBANG, PALPOS.ID- Tanjak sebagai penutup kepala bagi kaum pria di Palembang, sudah dikenal sejak tahun 1850. Tanjak merupakan salah satu perlengkapan pakaian adat Kesultanan Palembang Darussalam.
Tanjak masih tetap dipakai oleh kaun pria di Palembang hingga saat ini. Tanjak biasanya dipakai pada acara-acara khusus, seperti pernikahan, aqiqah, lamaran, serta acara-acara penting lainnya.
BACA JUGA:Yuk, Coba Photobooth Pertama Ala Korea di Palembang. Cek Lokasinya Disini..
Tanjak biasanya dibuat dari kain persegi 4, yang dilipat sedemikian rupa hingga membentuk segi tiga. Tanjak pertama kali dibuat menggunakan kain batik.
Sedangkan motif tanjak yang pertama kali dipakai adalah motif kerak mutung. Selain itu juga ada motif batik gribik serta motif jufri.
BACA JUGA:Ini 7 Rekomendasi Game Offline Seru, Dijamin Nggak Bikin Bosan
Tanjak memiliki 4 bentuk yaitu:
1. Tanjak Meler
Tanjak Meler terbuat dari kain tenun tradisional Palembang sekitar tahun 1870.
2. Tanjak Kepodang
Tanjak Kepodang terbuat dari kain tenun Palembang yang ada sekitar tahun 1900.
BACA JUGA:Yuk, Coba Fitur Instagram Notes yang Lagi Viral. Ini 4 Langkah Membuatnya
3. Tanjak Belah Mumbang
Tanjak Bela Mumbang merupakan tanjak khusus yang dipakai sebagai penutup kepala oleh Pangeran Nato Dirajo dan keturunannya.
4. Tanjak Rantau Ayaw
Tanjak Rantau Ayaw terbuat dari kain tenun Palembang, yang saat ini banyak dipakai oleh masyarakat Palembang.