Namun jika lebih dari usia tersebut dan dikonsumsi lebih dari 1 tahun, maka perlunya pengawasan dari ahlinya.
Seorang yang memiliki gangguan pica ini biasanya akan mengalami masalah pencernaan, seperti nyeri perut, mual dan kembung.
Perilaku pada gangguan ini juga akan terlihat cukup jelas, lebih seriusnya akan ada masalah kesehatan lainnya seperti sangat kurus dan kelelahan akibat anemia dan kurang gizi.
Jika gangguan Pica ini berlanjut, maka akan ada beberapa efek samping lainnya seperti gangguan perkambangan atau autism atau retradasi mental.
BACA JUGA:Jhon LBF ‘Jangan Ngatur Tuhan’, Miliarder Tapi Makannya Telur Dadar Sama Sambal Terasi
OCD atau masalah mental seperti gangguan obesitas kompulsif juga kerap ditemui pada penderita pica, serta kurangnya nutrisi tertentu seperti anemia defisiensi zatbesi dan defisinesi zinc.
Untuk itu, harus dilakukannya pendampingan terhadap penderita Pica, terlebih pada anak- anak dan ibu hamil sehingga tidak berkelanjutan.
Selain menghubungi dokter spesialis di Kota anda. Adapun beberapa penanganan untuk gangguan makan Pica.
Yakni diawali dari pengobatan gejala yang dirasakan akibat konsumsi benda atau zat yang bukan makanan.
BACA JUGA:Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Canangkan Program Pemberian Vitamin A
Untuk itu, jika menemukan orang sekitar yang berprilaku gangguan makan pica, maka sarankan saja ke dokter terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih serius.
Sehingga terhindar dari berbagai gangguan kesehatan.*