MUARA ENIM, PALPOS.ID - Hujan deras mengguyuri di beberapa daerah wilayah Sumatera Selatan mengakibat sungai meluap. Tak kecuali wilayah Kabupaten Muara Enim. Luapan Sungai Enim Desa Lubuk Nipis Kecamatan Panang Enim dan 10 hektar sawah terendam serta 63 KK terdampak. Akibatnya warga harus mengalami kerugian ratusan juta rupiah, Kamis (9/3).
Pantauan di lapangan, warga bersama TNI-Polri membersihkan material pasca banjir serta membantu warga yang melintasi jalan yang ikut terendam banjir. Kendaraan yang melintas sempat terisolir selam kurang lebih 3 jam.
Kepala Desa Lubuk Nipis Dunsri, mengatakan bahwa banjir kali ini merupakan banjir terbesar yang pernah terjadi di desanya sejak tahun 1982 silam.
Diakuinya, selama ini sudah tiga kali banjir melanda desanya yaitu tahun 1982, 1991 dan 2023. Ada sekitar 63 Kepala Keluarga (KK) terdampak akibat kejadian ini.
"Beserta sawah 10 hektar, lapangan voly, kantor desa, rumah warga, jalan amblas. Untuk yang terparah di dusun I dengan ketinggian air sekitar 5 meter," katanya.
Arus sungai Enim, kata dia, sangat deras kejadian 09.00 WIB sampai sekitar pukul 11.00 WIB. "Hujan turun sejak pukul 12.00 WIB kemaren (Rabu, red). Kami mewakili warga menanti bantuan, berikut juga warga kami yang sawahnya terkena banjir karena sedang panen," katanya.
Salah satu pemilik sawah, Nuraidah (53), mengatakan bahwa kenaikan debit air sudah mulai sejak pukul 07.30 WIB, karena sejak tadi malam hujan deras.
Rumah warga banyak yang terendam, terutama di sekitaran kantor pemerintah desa, sawah miliknya juga ikut terendam sekitar 3 hektar. "Sawah saya di sebelah sini sekitar 1 hektar, dan di seberang 2 hektar terkena dampak banjir padinya ikit hanyut, yang sudah dipanen dan siap dijemur sekitar 12 kwintal," katanya.
Pihaknya berharap ada uluran tangan dari pemerintah terkait bencana banjir yang melanda desa dan sawahnya serta solusi atas kejadian ini.
Desa Lubuk Nipis dan 10 Hektar Sawah Terendam
Kamis 09-03-2023,22:54 WIB
Editor : Efri
Kategori :