MUARA ENIM, PALPOS.ID - Tokoh masyarakat dan Pemkab Muara Enim meminta PTBA serius dalam implementasi rencana pembangunan dinding penahan tanah (Talud) di sepanjang Sungai Enim dari jembatan Enim I ke jembatan Enim II.
Pasalnya, meski sudah groud breaking Gubernur Sumsel Herman Deru namun sampai saat ini belum ada tindaklanjut yang nyata dari PTBA.
"Kami minta PTBA serius. Kami (Warga Muara Enim, red) jangan seperti dianak tirikan. Jangan tempat lain sudah dibangun sedangkan di Muara Enim sendiri seperti dilupakan. Apakah kami harus demo ke PTBA," tegas salah satu tokoh masyarakat Kandar yang juga merupakan salah satu warga yang terkena dampak pembangunan Talud pada saat kegiatan Sosialisasi Rencana Pembangunan Dinding Penahan Tanah (Talud) Di Sepanjang Sungai Enim dari Jembatan Enim 1 ke Jembatan Enim II di BASS Pemkab Muara Enim, Senin (22/5).
BACA JUGA:Biar Paham IT, 40 Guru SMP di Muara Enim Ikuti Diklat TIK
Hal senada dikatakan Ibnu, Fideraini dan Johan Ong bahwa rencana pembangunan Talud tersebut sebenarnya sudah ada sejak zaman pemerintahan Bupati Muara Enim Hasan Zen sekitar tahun 1990-an.
Namun rencana tersebut hanyalah tinggal rencana, sudah beberapa Bupati dan Sekda yang mengurusnya namun belum terealisasi.
Apalagi, kata mereka, sekarang sudah di ground breaking langsung oleh Gubenur Sumsel Herman Deru pada tanggal 21 November 2022, namun sampai sekarang proyek masih belum berjalan.
BACA JUGA:Jaga Daya Tahan Tubuh Saat Cuaca Ekstrim, Ini Tips Yang Diberikan Kadinkes Lubuklinggau
Padahal, masyarakat yang terkena dampak pembangunan Talud sudah setuju dengan adanya pembangunan Talud tersebut sebab dampaknya akan sangat positif bagi masyarakat dan Pemkab Muara Enim kedepan.
"Sosialisasi ini sudah yang ketiga kali, namun kami belum jelas tekhnis secara detil seperti apa dilapangan. Kami minta ketegasan kalau jadi katakan jadi, dan kalau tidak jadi katakan tidak jadi," pungkas mereka.
Plt Bupati Muara Enim, Ahmad Usmarwi Kaffah, mengatakan bahwa dirinya sangat bersyukur dapat secara langsung bertatap muka dengan masyarakat Kecamatan Muara Enim, khususnya yang berdomisili di bantaran Sungai Enim, antara Jembatan Enim I dan jembatan Enim II.
BACA JUGA:JCH Asal Prabumulih Bakal Diberangkatkan 27 Mei
Untuk itu, dirinya meminta dukungan dan kerjasamanya bahwa dalam rangka penataan Kota Muara Enim, sebagai ibukota kabupaten menjadi kota yang lebih bersih dan rapi serta upaya untuk melindungi masyarakat di bantaran Sungai Enim dari bahaya longsor dan penggerusan/abrasi pada dinding sungai.
Maka Pemkab Muara Enim berencana membangun tebing penahan tanah (talud) di sepanjang Sungai Enim, khususnya antara Jembatan Sungai Enim I dan Jembatan Sungai Enim II.
Dikatakan Kaffah, adapun rencana pembangunan ini telah dilakukan peletakan batu pertama (ground breaking) pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Muara Enim 21 November 2022 lalu oleh Gubernur Sumatera Selatan.