Kofi Annan selaku Sekjen PBB menyatakan bahwa sebagian besar warga Timor Leste ingin merdeka dari Indonesia.
Pada 20 Mei 2022 Timor Lester secara resmi mengumumkan kemerdekaannya dari Indonesia.
Terdapat dua alasan mengapa B.J Habibie selaku Presiden ke-3 Indonesia memutuskan melepas Timor Leste.
Dikutip dari buku ‘Detik-Detik yang Menentukan’, B.J Habibie bercerita mengapa Timor Leste menjadi bagian dari Indonesia atau justru sebaliknya menjadi sebuah negara merdeka.
Berikut alasan Presiden BJ Habibie dalam buku tersebut.
1. Timor Leste memiliki jumlah populasi sekitar 700.000 jiwa, namun telah berhasil menarik minat dunia.
2. Indonesia mempunyai 210 juta rakyat dan apabila membiarkan tentara asing mengurusi Timor Leste, akan mengancam kestabilan negara.
3. Masalah Timor Leste harus dapat diselesaikan sebelum Presiden ke-4 RI dipilih.
4. BJ. Habibie menganggap Australia menjadi sahabat lama bagi Indonesia.
Jika membiarkan tentara Australia masuk ke Indonesia, tidak hanya membuat menghina dan mempermalukan TNI.
Akan tetapi juga yang kalah akan menyalahkan Australia terlepas dari apapun keputusannya nanti.
Dengan berbagai alasan itulah, BJ Habibie meresepon dengan baik referendum.
Hasil referendum disetujui melalui sidang Majelis Permusyawaratan (MPR) Indonesia yang menyatakan bahwa Timor Timur bukan lagi bagian dari Indonesia.
Kini Timor Leste telah menjadi negara yang merdeka dengan nama Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). ***