Pusri Beri Sosialisasi Soal Tata Niaga Pupuk Bersubsidi ke Petani

Kamis 13-07-2023,14:47 WIB
Reporter : Robby
Editor : Adetia

PALEMBANG, PALPOS.ID - PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) terus berupaya membina hubungan baik dengan petani sebagai mitra bisnis terdekat Pusri.

Selaku perusahaan dengan visi menjadi perusahaan yang selalu unggul di Asia, PT Pusri Palembang yang merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) ini menggelar focus group discussion (FGD) tata niaga pupuk bersubsidi.

Kegiatan yang dilaksanakan  di Graha Pupuk Sriwidjaja Palembang pada Kamis (13/7/2023) ini dibuka langsung oleh Direktur Utama (Dirut) Pusri, Tri Wahyudi Saleh dengan dihadiri  Satgas Pangan Bareskrim Mabes Polri, KombesPol. Eka Mulyana, SVP Perencanaan & Manajemen PSO PT Pupuk Indonesia (Persero), R.Eric Juliana Rachman, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten TanggaMus, Catur Agus Dewanto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan & Pertanian Kabupaten Pesisir Barat, Unzir, SP, Kepala Seksi Pupuk dan Kepala Bidang PSP Dinas Pertanian Provinsi Sumsel,serta PPL dan Petani dari Kabupaten Pringsewu, Pesisir Barat dan Provinsi Sumsel.

BACA JUGA:Peringati HBA Ke 63, Kejari Prabumulih Gelar Jalan Santai dan Bhakti Sosial

Dirut Pusri,  Tri Wahyudi Saleh dalam sambutannya mengatakan, PT Pusri akan selalu berkomitmen guna terus mendorong tranformasi bisnis yang digaungkan BUMN serta PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku holding dari Pusri.

“Dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan swasembada pangan nasional, serta mempererat hubungan antara Pusri dengan stakeholders khususnya penyuluh pertanian dan petani, tentunya kami sangat mendukung kegiatan FGD ini guna tercapainya tujuan bersama," jelas  Tri.

Pusri lanjut Tri,  memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyalurkan pupuk Urea dan NPK bersubsidi di beberapa wilayah yang sudah ditetapkan pemerintah untuk  mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi.

BACA JUGA:Erick Thohir Berikan Peluang Luas unti Mahasiswa Palembang Berkarie di BUMN

Selain kata Tri,  Pusri juga akan terus  berupaya meningkatkan pengawasan salah satunya berkoordinasi dengan pihak terkait dan memastikan bahwa petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi wajih tergabung dalam  kelompok tani serta terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN) yang menggarap lahan maksimal dua hektar.

"Ketentuan ini berdasarkan Persyaratan dalam Permentan No. 10 Tahun 2022. Tentunya kami mendukung upaya pemerintah untuk memperbaiki tata kelola lupuk bersubsidi melalui  digitalisasi dalam pendistribusian dan penebusan pupuk bersubsidi serta penerima pupuk subsidi yamg tepat sasaran," terang Tri.

Ditambahkan Tri, semua upaya tersebut untuk tujuan bersama yaitu menjadikan sektor pertanian lebih inovatif dan adaptif terutama dengan perubahan zaman serta kemajuan teknologi," ucapnya.

BACA JUGA:Ada yang Beda di Fun Walk HUT Adhyaksa Kejari Muba, Ternyata ini...

Masih kata Tri, komitmen Pusri dalam menjaga ketahanan pangan nasional, yaitu dengan senantiasa menciptakan produk-produk inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan petani. 

"Beberapa produk unggulan dan hasil dari tim riset Pusri diantaranya urea, produk samping dan juga. NPK. Pusri juga memiliki produk inovasi atau NPK Customize seperti pupukNPK 15-15-15 dan NPK 16-16-16 untuk tanaman pangan, NPK 12-12-17-2 dan NPK 13-6-27-4 untuk komoditi sawitserta pupuk special komoditi yaitu NPK Kopi dan NPK Singkong," pungkas Tri.

Sedangkan  Kombes Pol. Eka Mulyana dan R. Eric Juliana Rachman melalui sharing knowledge yang disampaikan, mereka berharap penyuluh pertanian dan petani dapat mengetahui  aturan mengenai tata niaga pupuk bersubsidi. Sebagai langkah percepatan membangun ekosistem pertanian yang lebih efektif dan efisien.*

Kategori :