PRABUMULIH, PALPOS.ID - Tercemarnya Sungai Kelekar akibat tumpahnya minyak mentah karena bocornya pipa trunkline TLJ-PPP pada Minggu 9 Juli 2023 lalu, mendapat perhatian serius dari Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4.
Perusahaan BUMN ini mengerahkan ratusan tim penganggulangan keadaan darurat (PKD) Pertamina EP (PEP) Prabumulih Field, guna membersihkan tumpahan minyak disepanjang alirang sungai yang tercemar hasilnya, hingga Kamis 13 Juli 2023 lalu proses pembersihan tumpahan minyak telah mencapai 80 persen.
Senior Manager PEP Prabumulih Field, Jemy Oktavianto mengatakan pada proses pembersihan itu pihaknya menerjunkan 146 personil yang disebar ke 8 lokasi.
BACA JUGA:Pj Bupati H Apriyadi Tinjau Pembangunan RTLH di Rantau Sialang
“Tugasnya melakukan pembersihan aliran sungai, penembakan air untuk mempercepat pembersihan minyak dalam tanah dan titik rembesan,” ungkapnya seraya menuturkan penyisiran sungai menggunakan oil boom dan pembersihan secara manual.
Pembersihan manual sambung Jemy, dilakukan di wilayah Kelurahan Majasari, Karang Raja Hulu, Karang Raja Tengah, Kaca Piring, Muara Dua, Muara Dua Barat, Sindur dan Pangkul.
“Alhamdulilah, atas upaya dan gerak cepat Tim PKD, serta berkat dukungan dari masyarakat sekitar dan para pemangku kepentingan, insiden rembesan pipa ini dapat cepat teratasi,” ujar Jemy.
BACA JUGA:Oknum ASN Tersangka Kasus Penipuan Dibebaskan, Korban Ngaku Kecewa
Masih kata Jemy, pihaknya akan terus melanjutkan pembersihan hingga tuntas 100 persen.
“Kami akan melakukan penyisiran sepanjang Sungai Kelekar, melanjutkan kegiatan pembersihan di wilayah hulu, tengah dan hilir secara manual, pembersihan spot-spot di bawah jembatan jalan umum dan penambahan warga lokal untuk membantu pembersihan di Kelurahan Muara Dua,” bebernya.
Sementara, Head of Communication Relations & CID Zona 4, Tuti Dwi Patmayanti menuturkan, selain melakukan pembersihan pihaknya juga melakukan diskusi secara formal dengan masyarakat yang terdampak guna mendengarkan aspirasi masyarakat tersebut sekaligus menjelaskan proses penanganan yang telah dilakukan pihaknya.
BACA JUGA:Pelabuhan Sungai 16 Ilir dan Sungai 17 Ulu Diresmikan, Pemerintah Gelontorkan Dana 106 Miliar Lebih
"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan, khususnya masyarakat di sekitar bantaran Sungai Kelekar. Semoga proses pemulihan dampak rembesan dapat segera teratasi," ujar Tuti.
Diberitakan sebelumnya, warga Kelurahan Majasari Kecamatan Prabumulih Selatan dan Kelurahan Karangraja Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih yang bermukim dipinggiran Sungai Kelekar mendadak panik.
Pasalnya, Sungai Kelekar tersebut airnya telah tercemar benda cair warna hitam yang menebar aroma bau menyengat yang diduga merupakan minyak mentah. Belakangan diketahui bahwa, minyak mentah tersebut berasal dari pipa pertamina yang mengalami kebocoran pada Minggu 9 Juli 2023 sekitar pukul 07.30 WIB.