Jadi sangat logis pendapat bahwa Itsing pernah bermukim di Sungsang sebelum ke ibukota Sriwijaya.
Desa Sungsang banyak disebutkan di catatan sejarah Kesultanan Palembang Darusalam.
Di antaranya Desa Sungsang merupakan benteng pertahanan terdepan kesultanan Palembang Darusalam.
Dari Desa Sungsang inilah persiapan pertahanan dilakukan pihak kesultanan dengan memasang Meriam berbagai ukuran beserta amunisinya.
Nah asal muasal nama Sungsang terdapat banyak versi.
Versi pertama berdasar penuturan tokoh-tokoh masyarakat setempat, nama Sungsang tak lepas dari seorang pengembara yang bernama Pojang Cinde Kirana.
Pojang Cinde Kirana mengembara untuk tujuan mencari nafkah dengan berniaga.
Tapi malang baginya, di Muara Sungai Musi, perahu yang ditumpanginya terdampar karam.
Akibatnya Pojang Cinde Kirana tidak dapat melanjutkan perjalanan.
Menurut bahasa penduduk waktu itu, terdampar adalah tersangsang.
Nah dari istilah inilah yang melahirkan muncul nama Sungsang.
Adapun versi ke-2 yaitu bahwa air di Batanghari pada saat pasang mengalir dari hilir ke hulu.
Padahal seharusnya air mengalir dari hulu ke hilir.
Dari fenomena masyarakat menyebutnya Sungsang.
Untuk versi ke-3 menceritakan seorang yang terkenal kesaktiannya bernama Demang Lebar Daun dari Banten melakukan perjalanan menuju ke arah barat menyeberangi Selat Sunda.
Setelah beberapa lama ia berlayar, kemudian terdampar (tesangsang) di daerah pinggir pantai.