Diyakini Provinsi Kepulauan Flores akan menjadi pusat ke depan.
Hal itu ditunjang sektor pariwisata seperti Pulau Komodo, Labuan Bajo, Danau Kelimutu, dan tradisi penangkapan ikan paus di Lembata.
Kekayaan alam dan kekayaan budaya yang dimiliki calon Provinsi Kepulauan Flores akan mendatangkan devisa dari kunjungan wisatawan.
Selain pariwisata, Kepulauan Flores juga memiliki sektor pertanian dan geothermal.
Hampir sebagian besar masyarakat Flores bekerja di sektor pertanian dan perkebunan.
Hampir 70 persen kehidupan masyarakat Kepulauan Flores tergantung dari pertanian.
Pertanian utama masyarakat Kepulauan Flores meliputi beras, singkong, dan jagung.
Lokasi penghasil beras utama di Flores berada di Kecamatan Lembor dan Mbeliling.
Ketersediaan lahan basah di Lembor sendiri mencapai 8.609 hektare dan untuk lahan kering 250 hektar.
Sedangkan penghasil jagung dan ubi jalar tertinggi berasal dari Kecamatan Kuwus.
Hasil perkebunan yang sangat terkenal dari Flores yakni kopi, kemiri, dan jambu mete.
Ketiga hasil perkebunan tersebut paling banyak dihasilkan dari Manggarai Barat.
Kopi yang berasal dari Flores sudah terkenal di dunia, dan menjadi komoditas utama di Kecamatan Kuwus, Kecamatan Ndoso dan Kecamatan Mbeliling.
Produksi kopi terus mengalami peningkatan karena adanya permintaan serta program pengembangan pariwisata kopi.
Jambu mete banyak dikembangkan di Kabupaten Manggarai Barat yang tersebar di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Lembor Selatan, Lembor, Sano Nggoang.
Kawasan jambu mete di Lembor Selatan termasuk yang terluas di Flores dengan jumlah produksi mete mencapai lebih dari 600 ton atau sekitar 40 persen dari total produksi Manggarai Barat.