BACA JUGA:Polres Muba Prioritaskan Program Polisi Sanjo, Ini Tujuannya...
Mereka membawa tabot-tabot tersebut dalam prosesi yang meriah dan memadati jalan-jalan kota.
Prosesi ini biasanya diiringi dengan musik dan tarian tradisional daerah, selama prosesi berlangsung, orang-orang bersorak dan melantunkan doa-doa untuk keselamatan serta keberkahan bagi seluruh umat Muslim.
Tradisi tabot ini menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat Bengkulu hingga saat ini.
BACA JUGA:Tokoh Masyarakat Dukung Pemekaran Provinsi Sumatera Utara Bentuk Provinsi Sumatera Tenggara
Meskipun ada perbedaan keyakinan agama antara mayoritas penduduk Indonesia dengan tradisi syiah seperti ini.
Namun toleransi antarumat beragama tetap terjaga dengan baik di sini, kegiatan yang dilakukan dalam tradisi tabot meliputi :
1. Prosesi Tabot
Masyarakat Bengkulu mengadakan prosesi tabot dengan membawa miniatur makam Imam Husain bin Ali R.A., yang dibuat dari kayu atau bambu. Prosesi ini melibatkan ribuan orang dan berjalan meriah di jalan-jalan kota.
2. Tarian dan Musik Tradisional
Selama prosesi berlangsung, masyarakat Bengkulu menampilkan tarian dan musik tradisional daerah untuk mengiringi perjalanan tabot, ini menambah semangat dan keseruan acara.
BACA JUGA:Tokoh Masyarakat Dukung Pemekaran Provinsi Sumatera Utara Bentuk Provinsi Sumatera Tenggara
3. Doa-doa Bersama
Ketika prosesi berhenti di titik-titik tertentu, masyarakat berkumpul untuk melakukan doa bersama sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas anugerah agama Islam.
4. Upacara ziarah
Setelah doa selesai, para peserta melaksanakan upacara ziarah secara berjamaah ke makam-makam leluhur atau kuburan keluarga.