Namun, apakah profil dan potensi ke-7 calon provinsi baru ini benar-benar pantas dan layak untuk menjadi daerah otonomi baru?
Berikut adalah gambaran mengenai profil dan potensi masing-masing calon provinsi baru yang telah lolos syarat berdasarkan PP 78 Tahun 2007:
Wilayah Tapanuli di Sumatera Utara berhasil mendapatkan posisi pertama dalam daftar calon provinsi baru yang memenuhi syarat PP 78 Tahun 2007.
Pemekaran ini akan melibatkan sejumlah kabupaten dan kota seperti Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba Samosir, dan Kota Sibolga.
Ibukota Provinsi Tapanuli direncanakan akan berada di Kecamatan Siborongborong atau Kota Sibolga.
Wilayah ini memiliki potensi alam yang kaya, terutama dalam sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.
Pertanian menjadi sektor utama dalam perekonomian kabupaten ini, dengan tanah subur dan iklim yang mendukung.
Hasil dari pemekaran Sumatera Utara, Provinsi Kepulauan Nias bertujuan untuk diversifikasi administrasi wilayah. Kabupaten-kabupaten seperti Nias Barat, Gunung Sitoli, Nias, Nias Selatan, dan Nias Utara tergabung dalam provinsi ini.
Mata pencaharian utama penduduk sebagian besar masih mengandalkan sektor pertanian.
Potensi hasil perkebunan seperti karet, kelapa, kopi, cengkih, dan nilam sangat cocok dengan keadaan alam Nias yang subur.
Dari Nusa Tenggara Barat, muncul Provinsi Pulau Sumbawa yang bertujuan untuk lebih fokus dalam pembangunan dan pelayanan publik.
Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Bima, dan Kota Bima akan terlibat dalam pemekaran ini. Pulau Sumbawa memiliki potensi lahan pertanian yang luas, serta sektor pertambangan, peternakan, dan pariwisata yang menjanjikan.