OKUTIMUR, PALPOS.ID - Sedekah Balaq, sebuah tradisi adat yang telah diwariskan dari generasi ke generasi di tengah masyarakat Komering terus menjadi cagar budaya yang sangat dihormati dan dilestarikan.
Tradisi ini, yang telah ada selama ratusan tahun, diadakan sebagai bentuk penghormatan kepada Tuhan YME.
Setiap tahun, pada tanggal 10 Muharam, masyarakat Desa Negeri Ratu yang terdiri dari marga Bunga Mayang mengadakan tradisi Sedekah Balaq.
Tujuannya untuk mengungkapkan rasa syukur atas berkah yang diberikan oleh Tuhan.
Salah satu aspek yang sangat penting dalam Sedekah Balaq adalah ungkapan rasa syukur.
Masyarakat Komering merasa diberkati oleh Tuhan YME, dan mereka ingin merayakan keberkahan ini dengan cara yang khas dan berarti.
BACA JUGA:Jarang yang Tahu! 5 Karya Budaya Sumsel Resmi Menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Apa Saja?
Tradisi ini juga menjadi wujud permohonan untuk kesehatan dan perlindungan dari segala marabahaya. Melalui Sedekah Balaq, mereka meminta agar semua kesalahan, baik dalam perkataan maupun tindakan, diampuni oleh Tuhan.
Sedekah Balaq juga mencerminkan harapan akan kesehatan yang berkelanjutan di masa depan.
BACA JUGA:Tradisi Unik Tanah Toraja, Warisan Budaya yang Memukau
Masyarakat Desa Negeri Ratu menginginkan agar desa mereka senantiasa dijaga dari segala ancaman dan bencana.
Tradisi ini menjadi bukti nyata bagaimana budaya dan kepercayaan tradisional masih mendalam akar kuat di tengah masyarakat Komering.
Tradisi Sedekah Balaq adalah salah satu manifestasi pelestarian budaya daerah yang masih terjaga hingga hari ini.
Tradisi ini mencerminkan kebersamaan dan semangat gotong-royong yang menjadi bagian integral dari budaya Komering.