Lokasi ini sangat cocok untuk penelitian geologi, geografi, sejarah, biologi, dan kearifan lokal.
Selain itu, tempat ini juga cocok untuk berbagai aktivitas olahraga seperti panjat tebing, bersepeda, riverboard, tubing cube, dan hiking, serta aktivitas literasi wisata lainnya.
Nama-nama tempat di Desa Mukapayung selalu terkait dengan bentuk batuan Breksi.
Tebing Hanyawong yang terlihat vertikal melebar sepanjang jalan sebelum naik ke Desa Cikoneng adalah contoh tebing Breksi yang menjadi tempat favorit para pendaki.
Jika Anda menyusuri sebelah kanan Tebing Hanyawong, menuju ke puncak, Anda akan menemukan bentukan Breksi yang menyerupai payung yang terbuka, inilah yang menginspirasi nama Desa ini sebagai "Mukapayung."
Selain itu, ada bongkahan batuan Breksi yang menyerupai seekor kerbau yang terjebak dalam lumpur.
Batu ini dikaitkan dengan tokoh Mundinglaya dalam cerita rakyat Sunda dan menjadi bagian dari kearifan lokal di Mukapayung.
BACA JUGA:Desa Wisata Rahtawu Gebog Kudus, Jarak yang Dekat Tetapi Dunia yang Berbeda Desa
Batu Mundinglaya ini kini menjadi situs budaya dan dikelilingi oleh pagar besi.
Di sisi kanan Tebing Hanyawong terdapat Gua terbuka dengan aliran Sungai Cibitung yang mengalir di dasarnya.
Jika Anda menjelajahi gua ini menuju hulu, Anda akan menemukan air terjun kecil disertai dengan gua-gua kecil.
Salah satu tempat menarik lainnya adalah Gunung Puteri, yang berhadapan langsung dengan Tebing Hanyawong.
Jika Anda ingin mendaki ke Gunung ini, Anda harus menyeberangi Sungai Cibitung.
BACA JUGA:7 Pasar Paling Unik dan Ekstrim di Dunia : Dari Pasar Penyihir hingga Bisa Beli Istri !
Selain keindahan bongkahan batuan Breksi, sungai ini juga sering digunakan untuk kegiatan olahraga riverboarding atau water tubing.