Dari segi desain, W175 menampilkan bentuk yang serba bulat, mengikuti jejak keluarganya, W250 (Estrella) dan W800.
Bagian mesin dari W175 dilapisi dengan warna hitam dan baut silver, menambah kesan misterius.
Bahkan, knalpotnya juga dilabur dengan warna hitam pekat dengan model Peashooter-Style, yang memunculkan congornya sehingga mengingatkan kita pada motor-motor tahun lampau.
BACA JUGA:Honda Air Blade 160 Meluncur, Raja Baru Skutik yang Bikin Yamaha Aerox Ketar Ketir !
BACA JUGA:Bangkit dari Kubur: New Suzuki Shogun 125 Siap Gemparkan Pasar Motor Bebek
Jangan lupa, bodi samping sebelah kiri berisi aki, sekring, toolbox, dan perangkat kelistrikan lainnya yang bisa dibuka menggunakan anak kunci.
Ini semakin memperkuat citra W175 sebagai motor yang tidak hanya keren, tetapi juga fungsional.
Di bawah kerangka tersebut, W175 dibekali mesin 177 cc berteknologi satu silinder, SOHC 2 klep, dan tanpa radiator.
Mesin ini mampu menghasilkan tenaga hingga 13 PS pada 7.500 rpm dan torsinya mencapai 3,2 Nm.
Kawasaki W175 dijual seharga Rp 29,8 juta untuk tipe standar dan Rp 30,8 juta untuk tipe Special Edition (SE) OTR Jakarta.
Harga ini cukup kompetitif jika dibandingkan dengan pesaingnya dari Yamaha dan Honda.
Apakah W175 Akan Menjadi Motor Klasik Terlaris?
Pertanyaan yang kini menggantung adalah, apakah W175 akan sukses memikat hati pecinta motor sport klasik?
Dengan pilihan warna yang menarik, desain yang memikat, dan harga yang kompetitif, sepertinya Kawasaki W175 memiliki segala yang dibutuhkan untuk merajai pasaran.
Namun, apakah ini cukup untuk membuat kompetitor seperti Yamaha dan Honda 'gigit jari'? Waktu yang akan menentukan.
Satu yang pasti, dengan peluncuran W175, Kawasaki telah memberikan pernyataan kuat bahwa mereka siap untuk bersaing dan bahkan memimpin dalam segmen motor sport klasik.