Rencana pembangunan taman bermain di desa berpenduduk 200 jiwa itu pada awalnya berjalan mulus.
Pada tahun 1972, proses pembangunan terhenti, karena satu-satunya akses jalan menuju ke desa itu terputus akibat tanah longsor. Bogno pun akirnya menghentikan pembangunannya.
Consonno pun akhirnya menjadi kota mati tanpa penghuni. Desa ini pada tahun 1980 an pernah dibuka kembali sebagai rumah sakit.
Namun tak berlangsung lama, karena bangunanya sudah banyak yang rapuh.
17. Oradour-sur-Glane, Perancis
Kota Oradour-sur-Glane, Perancis, merupakan kota sepi, dan tak ada orang yang betah tinggal di kota ini. Setiap malam orang yang tinggal di kota itu dihantui oleh sura-suara seperti terbakar dan teriakan-teriakan histeris.
Oradour-sur-Glane merupakan kota bekas jajahan Nazi yang menjadi bukti atas kekejaman pasukan Hitler, hal itu terjadi pada saat Perang Dunia ke II.
18. Varosha, Cyprus
Pada tahun 1970-an, Kota Varosha, Cyprus, merupakan salah satu tempat wisata kelas dunia. Tempat ini memilki segala kemewahan, mulai dari pantainya yang indah, tempat shopping, hotel berbintang, nigh club, serta banyak kemewahan lainnya.
Semua keindahan itu sirna ketika Turki menginvasi Cyprus, termasuk menjadikan Varosha sebagai daerah jajahan. Ketika itu paukan Turki memerintahkan kepada semua penduduk kota untuk pergi.
Penduduk tidak boleh kembali lagi ke kota itu, bahkan hanya untuk sekedar mengambil harta bendanya. Saat ini kota indah itu menjadi kota yang sangat sepi.
19. Agdam, Azerbaijan
Kota Agdam, Azerbaijan, merupakan tempat tingal bagi sekitar 40 ribu jiwa. Pada Juni 1993, pasukan Armenia melakukan invasi dan memaksa semua orang yang ada di kota itu untuk pindah.
Agdam pun akhirnya beralih fungsi menjadi kamp militer, tempat pasukan Armnia menetap sementara.
Kota Agdam saat ini menjadi tempat tinggal hewan-hewan ternak yang dahulunya ditinggalkan warga.
Hewan-hewan ini tetap bertahan dan selamat dari pasukan brutal Armenia.*