Mobil off-road 4x4 ini meraih kesuksesan besar dan menjadi salah satu mobil ikonik di Indonesia.
Jimny Jangkrik juga memiliki varian turunan, seperti LJ-80V dan LJ-80Q dengan pintu yang terbuat dari bahan metal.
Masuk generasi kedua pada tahun 1982, Suzuki meluncurkan Jimny SJ410 dengan nama Katana.
BACA JUGA:Suzuki Celerio Digadang Jadi Pengganti Mobil LCGC Suzuki Karimun Wagon R
BACA JUGA:Irit dan Bermesin Bandel, Mitsubishi Mirage Bisa Jadi Pilihan Mobil Alternatif Buat Kamu Loh
Kendaraan ini memiliki mesin 1.000 cc dan awalnya berpenggerak empat roda (4WD).
Namun, kemudian Katana mengalami perubahan menjadi mobil berpenggerak 4x2.
Meskipun demikian, Katana berhasil mempertahankan popularitas Jimny karena bodinya yang kompak, kemampuan modifikasi, ketangguhan di medan berat, dan kemudahan manuver.
Selama generasi kedua Jimny, selain Katana, ada juga varian Jimny Long Wheelbase yang memiliki kemampuan menjelajah yang kuat.
Mobil ini sering digunakan di daerah terpencil dan sulit dijangkau.
Pada tahun 2004, Suzuki meluncurkan Jimny SJ413 atau Carribian dengan desain seperti pick-up dan mesin 1.300 cc.
Generasi ketiga Jimny di Indonesia, Jimny JB33 yang juga dikenal sebagai Jimny Wide, memiliki desain modern dan tetap mempertahankan karakteristik ikonik Jimny.
Kendaraan ini dibekali mesin 1.300 cc dan penggerak All-Wheel Drive (AWD).
Penjualan Jimny Wide di Indonesia sangat eksklusif, dengan hanya 88 unit tersedia dengan harga OTR Rp285 juta.
Perjalanan Suzuki Jimny dari generasi ke generasi telah menciptakan cerita dan kesan yang mendalam bagi para penggemarnya.
Kini, PT SIS (Suzuki Indomobil Sales) berhasil menjadikan Indonesia sebagai target pasar untuk mobil off-road ikonik ini.