PALPOS.ID, Palembang - Komitmen PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan terus dijaga secara konsisten.
Salah satu wujud dari konsistensi tersebut Pusri memanfaatkan eceng gondok yang banyak ditemukan di Sungai Musi khususnya di Pulau Kemaro.
Pemanfaatan eceng gondok yang dilakukan Pusri selaku anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), diharapkan dapat menjadi sumber energi terbarukan yakni berupa biomassa yang bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan seperti bahan bakar memasak dan gasifikasi hasil pembakaran dapat menjadi sumber listrik.
BACA JUGA:Dirut Pusri Berikan Edukasi Terkait Smart Farming dalam Orasi Ilmiah di Unsri
Pada kegiatan launching program energi terbarukan, biomassa eceng gondok dan kapal listrik Pulau Kemaro ini dihadiri VP TJSL Pusri, Alde Dyanrini, unsur muspika dan muspida setempat, Senin (09/10).
Program energi terbarukan di Pulau Kemaro pertama kali diinisiasi melihat dari permasalahan eceng gondok yang sangat melimpah di Sungai Musi dan kebutuhan transportasi masyarakat yang sehari-harinya menggunakan perahu sebagai moda transportasi utama karena letak Pulau Kemaro yang berada di tengah-tengah Sungai Musi yang membutuhkan BBM.
Dalam hal ini, Pusri bersama Comestoarra.com menginisiasi ide membuat modifikasi Perahu Listrik sehingga dapat memakai sumber energi terbarukan.
Ada sedikit perbedaan dari Perahu Listrik ini, yaitu menggunakan PV Solar sebagai energi tenaga surya dan baterai yang digunakan bersumber dari hasil gasifikasi biomassa, yang berasal dan dibuat dari campuran eceng gondok yang melimpah di pesisir Pulau Kemaro serta daun-daun kering yang ada di lingkungan Pusri.
BACA JUGA:Produk Mitra Binaan Pusri pada Inacraft 2023, Menakjubkan
Secara sederhana, biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan dari tanaman dan biasanya digunakan sebagai energi dalam jumlah yang cukup besar. Beberapa contoh biomassa yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yaitu rumput, pohon dan lain-lain.
Dimana campuran tersebut diolah menjadi energi terbarukan dengan metode Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS) dengan pendampingan Comestoarra.com.
VP TJSL Pusri, Alde Dyanrini mengatakan, penggunaan perahu listrik ini akan dapat menurunkan timbulan emisi gas rumah kaca dari sebelumnya pemakaian solar sebagai bahan bakar.
BACA JUGA:Bergerak Cepat, Tim Fire Fighter Pusri Sigap Bantu Padamkan Karhutla
Selain untuk keperluan gasifikasi menjadi sumber listrik dan biomassa juga dapat dimanfaatkan masyarakat di Pulau Kemaro sebagai bahan bakar untuk memasak dengan menggunakan kompor biomassa.
“Penggunaan biomassa sebagai bahan bakar memasak dapat menurunkan biaya pembelian gas LPG sehingga lebih efiesien. Penggunaan kompor biomassa telah di uji dengan memasak kue 8 jam hanya membutuhkan biomassa sebanyak 4,5 kg atau setara dengan biaya sebanyak 9 ribu dibandingkan dengan memasak dengan gas LPG membutuhkan 1 tabung gas dengan biaya sebesar 20 ribu," terang Alde.