Setelah ditemukan kata sepakat sambung Tuti Dwi Patmayanti, pihaknya mulai memberikan pelatihan cara menyambung benang hingga menenun benang darng dari serat daun nanas menjadi kain kepada pekerja rumah busana riady tersebut.
“Kami mendatangkan penenun yang handal untuk melatih pekerja yang ada di kelompok UMKM Rumah Busana Riady agar mereka lebih terampil dalam menenun benang menjadi kain,”imbuhnya.
Selanjutnya katanya lagi, disektor hilir program Raden Mas Prabu PEP Prabumulih Field memberikan bantuan peralatan berupa alat tenun bukan mesin (ATBM) serta mesin jahit.
BACA JUGA:Honda CR-V Generasi 6 Siap Meluncur : Lebih Garang, Bertenaga, Super Irit dan Super Canggih !
“Program ini terus bergulir, setelah dilatih mereka kita berikan bantuan berupa alat tenun bukan mesin yang digunakan untuk menenun benang serat nanas menjadi kain lalu kemudian kain yang telah jadi diolah kembali menjadi kebaya ataupun menjadi pakaian,” bebernya bercerita.
Tak hanya sebatas itu saja kata Tuti Dwi Patmayanti, pihaknya juga membantu membuatkan website bagi Rumah Busana Riady serta membantu memasarkan produk-produk yang dihasilkan kelompok binaannya tersebut agar laku dipasaran.
“Kelompok binaan ini terus kita bantu, setelah berhasil menciptakan produk kita juga bantu branding pemasaran dan website kita bantu promosikan produk-produk yang dihasilkan agar laku terjual,” tegasnya seraya mengatakan pihak manajemen juga mempromosikan penggunaan produk serat nanas bagi manajemen di PHR Zona 4.
BACA JUGA:Amankan Pemilu 2024 Personel Polres Prabumulih Tak Dibekali Senjata Api
“Bahkan informasi yang kami dapat, pihak manajemen telah melakukan pemesanan baju dari kain berbahan serat daun nanas untuk seragam manajemen Hulu Rokan dan tamu,” ungkapnya.
Sementara, Officer Comrel & CID Zona 4, Nursiela menambahkan agar hasil produksi kelompok binaan lebih terkenal pihaknya kerap membawa busana dari serat daun nanas ke sejumlah event baik tingkat kota, provinsi maupun tingkat nasional.
“Kedepan kita akan memamerkan hasil karya serat daun nanas ini ke even forum kapasitas nasional yang diselenggarakan oleh SKK Migas yang diikuti oleh seluruh KKKS.
Dimana dalam forum ini akan dipamerkan produk-produk dari mitra binaan KKKS,” bebernya seraya mengatakan forum kapasitas nasional akan diselenggarakan pada bulan November 2023 mendatang.
Lebih lanjut Tuti Dwi Patmayanti dan Nursiela kompak menyebutkan, bahwa program Raden Mas Prabu telah berhasil meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya mereka yang terlibat dalam program tersebut.
“Alhamdulillah, sejak menjadi binaan kita pada program Raden Mas Prabu baik kelompok tani Tunas Jaya maupun Rumah Busana Riady sudah menikmati hasil yang cukup baik dan meningkatkan ekonomi keluarga,” kata keduanya kompak seraya menegaskan PHR Zona 4 elaku perusahaan industri migas berkomitmen untuk terus berupaya memberikan multiplier effect bagi pemerintahan dan masyarakat dilingkungan wilayah kerjanya.