Para penggemar off-road lebih memperhatikan perlengkapan off-road yang ditawarkan.
Sebut saja pelat selip dan rasio poros perayapan batu yang tinggi, yang memungkinkan Gladiator mengarungi air hingga kedalaman mendekati 1 meter.
Selain itu, jarak bebas ke tanah yang besar dan sudut pendekatan/keberangkatan semakin membantu Gladiator menaklukkan bagian yang tidak diketahui.
Gladiator memiliki kapasitas penarik yang mengesankan, mampu menarik beban 3,7 ton.
Bahkan versi dengan tenaga terlemah pun mampu menarik trailer seberat 1,8 ton.
Sebagai perbandingan, Wrangler hanya mampu menarik beban hingga 1,5 ton.
Model Gladiator dengan transmisi manual standar memiliki rating 16 mpg di kota dan 23 mpg di jalan raya.
Pilihan transmisi otomatis sedikit lebih efisien, dengan perkiraan mpg kota sebesar 17 dan mpg jalan raya sebesar 22.
Hasil uji coba beberapa versi Gladiator dengan transmisi otomatis pada rute jalan raya 75 mph, memberikan gambaran nyata tentang penghematan bahan bakar.
Model Overland terbukti yang paling efisien, dengan rata-rata 21 mpg di jalan raya.
Sementara Mojave mencapai 15 mpg, yang jauh lebih rendah.
Namun, perlu diperhatikan bahwa Overland dilengkapi dengan ban yang lebih besar dan rasio gandar belakang yang lebih tinggi dibandingkan Mojave.
Di dalam kabin, Gladiator mengadopsi desain dasbor yang mirip dengan Wrangler, dengan kontrol yang mudah dijangkau.
Selain itu, detail tahan lama, termasuk tombol start yang tahan air.
Ada juga fitur kenyamanan opsional, seperti roda kemudi berpemanas dan kursi depan berpemanas.
Nah, itulah sosok Jeep Gladiator penaklut medan berat yang cocok untuk juragan sawit dan pertambangan. ***