Jeep Utility M151 dibekali mesin 4 silinder bensin, sistem penggerak roda 4x4, dan transmisi manual.
Dengan baling-baling kecil di bagian kolong belakang yang digerakkan secara manual, Jeep M151 dapat melewati sungai atau rawa yang cukup dalam.
Namun, sistem kaki-kaki independen malah menimbulkan masalah, dengan mudahnya terbelit rumput dan ilalang saat melintasi area tertentu, membuatnya menjadi sasaran empuk bagi musuh.
Pada tahun 1964, diluncurkan versi revisi Jeep Utility dengan kode M151A1.
Meskipun memiliki sejumlah perbaikan, termasuk kemampuannya dalam mengangkat beban dan membawa senjata, namun masalah mendasar masih ada.
Jeep Utility M151A1 lahir dalam berbagai varian, termasuk pembawa senjata 106 mm (M151A1C) dan pengangkut senjata penghancur jarak jauh (M151A1D).
Jeep Utility M151A2, diluncurkan pada tahun 1970, menandai upaya serius dalam melakukan perbaikan.
Selain Ford, General Motors dan perusahaan Jerman, Kaiser, ikut berkontribusi dalam melahirkan Jeep M151A2.
Penggunaan sistem suspensi semi trailing, yang umumnya digunakan pada mobil kelas atas di Jerman era tahun 80-an, menjadi salah satu inovasi.
Meskipun demikian, reputasi Jeep M151 tetap buruk dan dianggap kurang tangguh.
Ajang perang Vietnam menjadi panggung uji yang berat, di mana Jeep M151 kerap menjadi bahan candaan di kalangan tentara Amerika.
Seiring berjalannya waktu, Jeep M151 tetap eksis dan bahkan sempat digunakan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI), meskipun dengan peredaran yang terbatas di kalangan kolektor dan pecinta Jeep.
Dari pelajaran kegagalan pasukan Amerika di perang Vietnam, terciptalah SUV monster yang tangguh mampu melibas segala medan, yaitu SUV Hummer H1 (Humvee).
Meskipun Jeep Utility M151 A1 tidak mencapai kesuksesan di masa dinasnya, kisah penuh tantangan dan kegagalan ini menjadi batu loncatan bagi inovasi di dunia kendaraan militer.