Mesin EUV diperlukan untuk memproduksi chip dengan fabrikasi 7nm.
Meskipun SMIC terbatas pada teknologi fabrikasi 14nm, chip Kirin 9000s berhasil mencapai performa setara dengan chip 7nm.
Memunculkan dugaan bahwa SMIC mungkin mendapatkan bantuan atau mengimpor teknologi EUV secara tidak resmi.
BACA JUGA:Redmi Note 13 Resmi Meluncur: Siap Bantai Infinix Zero 30, Spek Gahar, Harga 3 Jutaan !
BACA JUGA:5 Smartphone Terbaru dengan Fitur Canggih dan Spek Dewa yang Menggemparkan Dunia, Harga Murah !
Firma riset elektronik Fomalhaut Techno Solutions asal Tokyo, Jepang, memiliki pandangan berbeda.
Menurut CEO Mitchell Kashio, SMIC sebenarnya tidak menggunakan teknologi fabrikasi 7nm untuk Kirin 9000s, melainkan teknologi 14nm yang sudah dimilikinya.
Namun, SMIC menerapkan "teknik khusus" yang membuat chip tersebut memiliki performa sebanding dengan chip 7nm.
Kashio tidak merinci teknik khusus ini, tetapi mengklaim bahwa SMIC memiliki kemampuan untuk mencapai performa tinggi dengan teknologi 14nm.
Keberhasilan Kirin 9000s yang dihasilkan oleh SMIC memberikan "tamparan" bagi AS.
Kampanye pemasaran Mate 60 Pro di China, yang bersamaan dengan kunjungan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo ke China, menambahkan dimensi politis pada peristiwa ini.
Raimondo's kunjungan untuk meredakan ketegangan dagang dengan China dihadapi dengan demonstrasi dari Huawei yang menunjukkan bahwa mereka dapat menghasilkan chip 7nm tanpa bergantung pada AS.
Pertanyaan seputar bagaimana SMIC berhasil membuat chip 7nm tetap menjadi misteri.
Firma riset TechInsight melaporkan bahwa SMIC dapat memproduksi chip 7nm dengan memodifikasi mesin-mesin yang masih dapat dibeli dari ASML.
Namun, yield produksi dengan metode ini hanya sekitar 50 persen, jauh di bawah standar industri 90 persen, yang dapat meningkatkan biaya dan membatasi jumlah produksi.
Hal ini menciptakan ketidakpastian terkait dengan keberlanjutan produksi chip 7nm oleh SMIC.