SUMATERA SELATAN, PALPOS.ID - Warga Lingkungan VIII, Kelurahan Jua-Jua, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengeluhkan lingkungan mereka yang tercemar
Sumur milik warga mengeluarkan bau yang busuk yang menyebabkan gatal-gatal pada tubuh akibat limbah yang berasal dari RSUD Kayuagung.
Limbah tersebut berupa sampah dari rumah tangga maupun sampah medis atau yang lebih dikenal Limbah B3.
Hal itu terlihat adanya sampah jarum suntik, sarung tangan medis, infus dan beberapa perban luka yang berserakan bercampur dengan sampah lainnya di belakang RSUD Kayuagung.
Beberapa sisa-sisa limbah medis yang sengaja dibakar juga masih terlihat di bekas tumpukan sisa pembakaran tanpa menggunakan insinerator.
Menurut Imron (60) salah satu warga setempat, kondisi itu sudah dialaminya selama puluhan tahun. BACA JUGA:Khidmat, Forkopimda OKI Ziarah dan Tabur Bunga Peringati Hari Pahlawan Selain pencemaran udara yang disebabkan oleh pembakaran limbah medis tersebut, pencemaran lingkungan juga terlihat dari kualitas sumber air warga yang semakin hari semakin memprihatinkan.
“Kalau sedang membakar sampah, kami terpaksa membawa anak-anak kami keluar rumah, karena bau dan asapnya menyebabkan batuk. Sumber air warga Lingkungan VIII juga tercemar karena sanitasi pembuangan limbah RSUD Kayuagung yang kurang baik," ungkapnya, Sabtu (11/11/2023).
Ia menambahkan, warga pernah meminta untuk menutup gorong-gorong pada saluran pembuangan sampah di belakang RS yang berbatasan dengan warga. BACA JUGA:Disnakertrans OKI : Tahun 2023 Ada 8 PMI Berangkat ke Jepang
“Saat hujan airnya menuju ke sini. Sumur-sumur kami jadi bau, bahkan ada warga yang menutup sumurnya secara permanen. Saya dan warga lain pernah meminta supaya pihak RSUD menutup gorong-gorong itu," ujarnya.
Dikatakannya lagi, pernah ditutup, namun mugkin tidak permanen makanya terbuka kembali. Mereka meminta pihak RSUD untuk segera menyelesaikan hal itu supaya jangan sampai berlarut-larut.
Sementara, pihak RSUD Kayuagung membantah adanya sampah medis yang tercecer di RSUD Kayuagung tersebut. Mereka mengklaim, pihaknya telah melakukan pengolahan limbah secara benar sesuai SOP. BACA JUGA:Kado Jelang Akhir Jabatan, Bupati OKI Serahkan SK Pelepasan 2.2 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Rakyat
Sebelumnya, Direktur RSUD Kayuagung, dr Hj Asri Wijayanti MKes melalui Kabid Layanan Medik, dr Hj Lubna MKes membantah LB3 RS itu tidak dibuang sembarang, tapi dibuang di tempat khusus dan dikelola oleh pihak ketiga.
“Kalau LB3 itu dibuang di tempat khusus karena sudah bekerjasama pengelolaannya dengan pihak ke tiga,” tutupnya.*