Ragam Bahasa di Nusa Tenggara Barat: Menelusuri Keanekaragaman Linguistik dan Warisan Sejarah

Senin 13-11-2023,15:59 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Dengan lima dialek utama, seperti Pejangi, Selaparang, dan Bayan, Bahasa Sasak menunjukkan keberagaman yang mencerminkan kondisi geografis dan budaya Lombok.

 

Dalam aspek aksara dan tulisan, Bahasa Sasak menggabungkan unsur-unsur dari Bahasa Bali dan Jawa. Penggunaan aksara Ha, Na, Ca, Ra, Ka, dan lain-lain mirip dengan Bahasa Jawa-Bali. 

 

Namun, dalam hal pelafalan, Bahasa Sasak lebih mirip dengan Bahasa Bali. Menurut Ethnologue, Bahasa Sasak termasuk dalam keluarga Bahasa Austronesia, Malayo Polinesia, Nuclear Malayo Polinesia, Sunda-Sulawesi, dan Sasak-Bali.

 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pulau Sumba Dijadikan Pulau Ikonik Untuk Energi Terbarukan

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Bobocabin Umarato Sumba Jadi Destinasi Glamping Terbaik

 

Bahasa Sumbawa: Merunut Jejak Dialek dan Sejarah

 

Bahasa Sumbawa, atau dikenal sebagai Bahasa Semawa', tersebar di daerah Sumbawa dengan beragam dialek, seperti Semawa', Taliwang, Barturotok/Batulante, Ropangsuri, Selesek, Lebah, Dado, Jeluar, Tanganam, Geranta, dan Jeruek. 

 

Sebelum memunculkan keragaman dialek, Bahasa Sumbawa awalnya terdiri dari dua bahasa, pradialek Taliwang-Jereweh-Tongo dan dialek Sumbawa Besar (Cikal Bakal Bahasa Suren).

 

Berdasarkan penyebaran penggunaannya, dialek Sumbawa dan Baturotok, bersama dengan dialek lainnya, digunakan di wilayah Pegunungan Ropang. 

Kategori :