Sementara itu, dialek Taliwang, Tongo, dan Jaraweh digunakan oleh penduduk di sebelah selatan Lunyuk. Bahasa Sumbawa Besar menjadi bahasa persatuan antaretnik.
Bahasa Bima: Kehalusanku, Kekasarku, dan Ragam Dialek
Bahasa Bima digunakan oleh penduduk di wilayah Bima, Dompu, dan Sangiang. Memiliki dua tingkatan, halus dan kasar, Bahasa Bima memiliki tiga dialek utama: Bima, Donggo, dan Sangiang. Keanekaragaman dialek mencerminkan perbedaan geografis dan budaya di wilayah tersebut.
Bahasa-Bahasa Pendatang: Jejak Sejarah dan Warisan Budaya
Selain bahasa-bahasa pribumi, NTB juga menjadi rumah bagi bahasa-bahasa pendatang yang membawa jejak sejarah dan warisan budaya.
Bahasa Bali, Bugis, dan Bajo hadir sebagai saksi peran NTB sebagai kawasan transit perdagangan dan pusat politik. Pergeseran ekonomi dan sejarah telah membawa bahasa Jawa, Madura, Tionghoa, Makassar, dan Melayu ke wilayah ini.