Perjanjian dan Aliansi:
Pada tahun 1604, Belanda berdagang dengan Sukadana, sementara Sambas membuat aliansi dengan VOC-Belanda pada tahun 1609 untuk melawan serangan Brunei. Sultan Banjar juga mendapatkan dukungan VOC Belanda untuk merebut kembali daerah yang memisahkan diri.
Perebutan Wilayah dan Peran VOC:
Akta tanggal 26 Maret 1778 menyebabkan sebagian besar Kalimantan Barat diserahkan kepada VOC Belanda oleh Sultan Banten.
Syarif Abdurrahman Alkadrie diakui sebagai Sultan Pontianak oleh VOC pada tahun 1789, dan pada tahun 1826, Sultan Adam dari Banjar menyerahkan Jelai, Sintang, dan Lawai kepada pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Pembentukan Provinsi dan Identitas Baru: