Setelah melalui perjalanan panjang, pembentukan provinsi Kalimantan Utara disetujui dalam rapat paripurna DPR pada 25 Oktober 2012.
BACA JUGA:Provinsi Kalimantan Utara: Sebuah Perjalanan Menuju Kemajuan
BACA JUGA:Rencana Pemekaran Wilayah Provinsi Kalimantan Timur: Perubahan Signifikan dan Implikasinya
Pemekaran ini memberikan otonomi lebih besar kepada provinsi tersebut, memungkinkan pengelolaan sumber daya dan pembangunan yang lebih fokus.
Dengan keberagaman budaya dan tantangan pendidikan yang dihadapi, Kalimantan Utara terus berusaha mengukir masa depan yang lebih baik.
Semangat masyarakatnya dalam mengatasi permasalahan menciptakan harapan bahwa provinsi ini akan terus berkembang menjadi tempat yang berdaya dan harmonis.
Pemekaran Wilayah Provinsi Kalimantan Utara: Melangkah ke Masa Depan yang Lebih Luas.
Indonesia terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, tidak terkecuali Provinsi Kalimantan Utara.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Kalimantan Utara: Melangkah ke Masa Depan yang Lebih Luas
BACA JUGA:Rencana Pemekaran Wilayah: Perubahan Signifikan di Provinsi Kalimantan Timur dan Implikasinya
Rencana pemekaran wilayah atau pemekaran daerah di provinsi ini menjadi sorotan utama, menandakan langkah maju menuju tata kelola yang lebih efisien dan pemberdayaan masyarakat yang lebih baik.
Dalam rencana ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB), Calon Ibu Kota, Daerah Induk, Cakupan Wilayah Kecamatan, serta beberapa referensi yang menjadi landasan pembentukan.
Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB)
Provinsi Kalimantan Utara akan merasakan sentuhan pemekaran wilayah melalui pembentukan beberapa Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB). Beberapa CDOB yang mendapatkan perhatian khusus meliputi:
Apau Kayan: Terletak di Kabupaten Malinau dengan Calon Ibu Kota Long Nawang, CDOB ini mencakup wilayah Kayan Hulu, Kayan Hilir, Kayan Selatan, Sungai Boh.