Oleh : Miskiyah,SKM,.M.Bmd
AIR susu ibu atau ASI merupakan makanan bayi yang terbaik dan setiap bayi berhak mendapatkannya.
Untuk mempromosikan pemberian ASI ini, Kementerian Kesehatan telah menerbitkan surat keputusan Menteri Kesehatan Nomor: 450 / Menkes / SK / IV /2004 tentang Pemberian ASI secara eksklusif.
ASI merupakan nutrisi paling baik untuk bayi terkhusus bagi bayi berusia 0- 6 bulan, karena pada ASI terkandung banyak gizi yang diperlukan bayi dalam proses tumbuh kembang yang baik.
Persentase ibu menyusui 42 persen dari ibu post partum.
Sebanyak 44 persen yang berhasil laktasi pada jam 1 pertama setelah lahir, dan 62 persen pada hari pertama setelah lahir, serta 50,8 persen dalam 1 bulan pertama.
Laktasi dini atau pemberian ASI awal pada jam pertama setelah lahir akan merangsang terjadinya peningkatan prolaktin dalam darah dan mencapai puncak pada 45 menit pertama.
ASI adalah cairan yang diekskresi oleh kelenjar payudara. Proses menyusui atau laktasi sangat mempengaruhi peningkatan produksi air susu pada ibu.
Karena hisapan yang semakin sering dilakukan bayi dapat meningkatkan produksi ASI (William, dkk, 2017).
ASI merupakan nutrisi paling baik untuk bayi terkhusus bagi bayi berusia 0-6 bulan, karena pada ASI terkandung banyak gizi yang diperlukan bayi dalam proses tumbuh kembang.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk memperbanyak produksi ASI pada ibu sehabis persalinan dengan tujuan untuk memberi rangsangan akan produksi hormon oksitosin serta prolaktin.
Salah satunya dengan mengunakan teknik massage.
Massage dapat dilakukan guna memperlancar produksi ASI yaitu dapat distimulasi memanfaatkan massage woolwich dan massage marmet.
Proses pengeluaran ASI dapat terjadi karena adanya refleks menghisap juga dapat dipengaruhi proses hormonal terutama oksitosin dan prolaktin (Baskoro, 2008, hlm.59).
Permasalahan tidak lancarnya proses keluarnya ASI yang menjadi salah satu penyebab seseorang tidak dapat menyusui bayinya.