Mayoritas penduduknya beragama Islam, sementara sebagian kecil memeluk agama Kristen, Katolik, dan Buddha.
Kota ini juga dikenal sebagai "Kota Salak" meskipun bukan penghasil buah salak.
Nama tersebut berasal dari perbukitan dan gunung-gunung yang mengelilingi kota, menciptakan kawasan perkebunan salak.
Tugu Salak atau Taman Kota Salak menjadi ikon yang merepresentasikan identitas unik kota ini.
Selain itu, Padang Sidempuan memiliki kuliner khas seperti Holat, Pakkat, dan Bule Gulung Dagung.
Namun, yang paling terkenal adalah buah salak Sidempuan yang menjadi oleh-oleh khas kota ini.
Meskipun kurang manis, buah salak ini sangat populer di Sumatra Utara dan sekitarnya.
Kota ini juga menawarkan destinasi wisata menarik, seperti Air Terjun Silima-lima yang berlapis, Danau Tao dengan suasana tenang, dan Puncak JB yang menawarkan panorama spektakuler.
Destinasi wisata lainnya seperti Kebun Bunga Matahari Batang Bahal dan Aek Sijorni juga patut untuk dieksplorasi.
Dengan segala daya tarik dan keistimewaannya, Kota Padang Sidempuan menjadi calon ibukota Provinsi Sumatera Tenggara yang menarik untuk dikunjungi dan dijelajahi.
Meskipun proses pemekaran wilayah adalah tantangan yang kompleks, harapan untuk kemajuan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan potensi sumber daya alam yang melimpah menjadikan wacana ini penuh antusiasme dan optimisme.
Kita akan terus menyaksikan perkembangan apakah Sumatera Tenggara akan segera menjadi kenyataan sebagai provinsi baru yang berdiri di bawah langit Sumatera Utara.***