Wacana Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Kota Gombong sebagai Otonomi Baru di Kabupaten Kebumen

Senin 01-01-2024,07:30 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yan

Salah satu alasan kuat dukungan datang dari tokoh masyarakat Kebumen Barat, Sarijan SH MBA, yang menyatakan bahwa pembentukan Kota Gombong akan mempercepat pembangunan, melihat stagnasi pembangunan di Kabupaten Kebumen. 

Sutiman Raharjo, tokoh masyarakat Kebumen, menambahkan bahwa Gombong memiliki potensi luar biasa, baik dari segi sumber daya manusia maupun sumber daya alam.

Pemikiran yang Beragam

Meskipun banyak dukungan, ada pula yang menyatakan keberatan terhadap pemekaran ini. 

Ahmad Sabiq SIP MA, Wakil Dekan Fisipol Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), berpendapat bahwa pembentukan Kota Gombong tidak seharusnya dilakukan tanpa pertimbangan matang. 

BACA JUGA:Pemekaran Daerah Otonomi Baru: Kabupaten Banyumas Jawa Tengah Siap Menjadi Tiga Wilayah Baru

BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Jawa Tengah: Menuju Era Baru dengan 5 Kabupaten dan Kota Baru

Ia menyoroti potensi politisasi dalam proses tersebut dan menegaskan bahwa pemekaran wilayah bukanlah satu-satunya solusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Alternatif Solusi dan Realitas Pemekaran

Ahmad Sabiq menunjukkan ketidaksetujuannya terhadap pemekaran Provinsi Jawa Tengah secara umum, menyatakan bahwa rencana tersebut tidak realistis. 

Pemekaran wilayah, menurutnya, tidak akan secara otomatis meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Sambungnya, moratorium DOB diimplementasikan untuk menahan laju pemekaran wilayah dan memberikan fokus pada pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jalan tembus Jogja-Cilacap.

BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Jawa Tengah: Muncul Wacana Provinsi Muria Raya

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Jawa Tengah: Dari Wacana Hingga Kontroversi Ditengah Moratorium DOB

Intinya, wacana pemekaran wilayah di Provinsi Jawa Tengah, khususnya usulan pembentukan Kota Gombong di Kabupaten Kebumen, menjadi topik hangat yang menarik perhatian banyak pihak. 

Dukungan dari masyarakat dan tokoh masyarakat sejalan dengan keinginan untuk mempercepat pembangunan, sementara sebagian berpendapat bahwa solusi lain dan fokus pada pembangunan infrastruktur lebih efektif. 

Kategori :