Selain itu, terdapat cagar alam pegunungan Fakfak, cagar alam Pegunungan Kumawa, Suaka Margasatwa Sabuda Tuturuga, Pantai Pasir Putih, dan Pantai Ikan Duyung yang menjadi potensi ekowisata yang menarik.
Semua ini menciptakan peluang besar untuk pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi lokal.
4. Kabupaten Kaimana
Kabupaten Kaimana, yang merupakan salah satu kabupaten hasil pemekaran, dulunya merupakan distrik di bawah Kabupaten Fakfak.
Pembentukan kabupaten ini didasarkan pada UU No. 26 Tahun 2002 tanggal 12 November 2002.
Secara geografis, Kabupaten Kaimana memiliki luas wilayah 18.500 km² dan berbatasan dengan Teluk Bintuni, Laut Arafura, Nabire, dan Mimika.
Kabupaten Kaimana memiliki potensi besar di sektor perikanan, terutama perikanan tangkap.
Jenis kekayaan laut yang melimpah meliputi tuna, cakalang, tenggiri, teri, teripang, udang windu, kerang mutiara, penyu, hiu, tiram, serta semua jenis ikan karang.
Selain itu, perairan di Kaimana memiliki potensi budidaya perikanan laut.
Kaimana juga kaya akan sumber daya alam berupa perkebunan kelapa sawit, kelapa, dan kakao.
Potensi wisata unggulan yang dimiliki Kabupaten Kaimana termasuk pantai berpasir putih, teluk, danau, terumbu karang, dan panorama senja yang indah.
Panorama senja merupakan salah satu daya tarik wisata Kabupaten Kaimana.
Pulau Venue di sebelah selatan Distrik Buruway juga menjadi tujuan wisata dengan pantai pasir putih dan terumbu karang yang indah.
Semua potensi yang dimiliki oleh empat kabupaten ini menjadi aset berharga dalam upaya pembentukan Provinsi Papua Barat Tengah.
Selain memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan, wilayah ini juga memiliki potensi pariwisata yang menarik, yang dapat menjadi sumber pendapatan tambahan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat setempat.
Usulan pembentukan Provinsi Papua Barat Tengah atau Bomberay Raya menunjukkan komitmen dan aspirasi yang kuat dari 4 kepala daerah yang terlibat.