BATURAJA, PALPOS.ID - Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Desa Gunung Meraksa, Kecamatan Pengadonan, Kabupaten OKU, amblas sedalam 30 sentimeter hingga 60 Cm dengan panjangan sekitar 63 meter.
Akibatnya, para pengemudi yang melintas di jalan negera itu khususnya untuk jenis truk dan fuso diminta untuk bergantian serta harus ekstra hati-hati, karena dikuatirkan jalan tersebut akan semakin amblas ke bawah.
Pantauan di lokasi, Kamis 4 Januari 2024, tampak petugas dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan dan Kementrian PUPR RI sedang melakukan penimbunan di lokasi jalan amblas tersebut.
BACA JUGA:Trooper, Menghadirkan Kisah Petualangan Penuh Gaya dalam Mobilitas
BACA JUGA:Kabupaten Banyuwangi di Jawa Timur Menakar Pemekaran dan Perubahan Wilayah Administratif
Kemudian untuk mengantisipasi agar pengguna jalan lebih waspada dan ekstra hati-hati ketika melewati jalan yang sedang dalam perbaikan ini, Kapolsek Pengandonan, Iptu Jenizar dan jajaran sudah memasang rambu-rambu peringatan di lokasi jalan yang turun.
Peringatan bertuliskan “Hati-hati Jalan Amblas” itu diharapkan akan menjadi peringatan dini bagi pengendara yang berlalu lalang di jalur yang sedang rusak ini.
Pengawas Jalan Nasional (PJN) Wilayah II Sumsel, Darwanto, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa jalan itu awalnya turun 20 Cm, namun sekarang sudah 60 Cm. "Total panjang jalan yang amblas itu sekitar 63 meter," tegasnya.
BACA JUGA:Harga Karet di OKU Kembali Turun, Petani Menjadi Resah
BACA JUGA:11 Desa di OKU Dukung Gerakan SBS
Kerusakan jalan, sambungnya, hanya menurunkan permukaan jalan dan tidak bergeser ke arah samping jurang. Karena, bronjong di samping jalan tidak ada pergerakan.
“Bronjong jalan masih aman, karena tanah yang turun tidak bergeser ke samping, ” jelasnya.
Dugaan sementara kata dia, turunnya badan jalan karena adanya garis air di bawah jalan serta dampak kegiatan tambang yang tak jauh dari lokasi jalan.
Perbaikan jalan, kata dia, akan dimulai Februari 2024. Karena perbaikan masuk dalam program penanganan longsor. “Untuk sementara, jalan yang turun ditimbun dengan batu agregat, ” tandasnya. (***)