Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga segera merespons insiden ini dengan menyampaikan permohonan maaf atas kecelakaan kereta api yang mengganggu pelayanan.
Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, menyampaikan rasa prihatin dan duka cita mendalam atas insiden tersebut.
Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) segera mengirimkan tim untuk mengevakuasi korban dan memperbaiki sarana prasarana perkeretaapian yang rusak.
BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Jawa Barat: Langkah Strategis Menuju Era Baru dengan Tiga Provinsi Baru
Langkah-langkah tersebut diambil agar pelayanan kereta api dapat segera kembali normal. Jalur rel antara Haurpugur–Cicalengka saat ini tidak dapat dilalui akibat kecelakaan tersebut.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) tengah berupaya keras untuk melakukan evakuasi kepada para penumpang di dua kereta yang terlibat dalam insiden ini.
EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, mengungkapkan bahwa upaya selanjutnya dari KAI adalah melakukan evakuasi dua rangkaian kereta api yang mengalami musibah dan memperbaiki jalur rel yang mengalami kerusakan akibat tabrakan ini.
Untuk perjalanan kereta api yang akan melintas di wilayah Haurpugur–Cicalengka, KAI akan melakukan rekayasa pola operasi dengan jalan memutar dan pengalihan menggunakan angkutan lain.
Tidak hanya itu, KAI juga berkomitmen untuk melakukan investigasi bersama dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengetahui penyebab pasti dari kecelakaan ini. Informasi lebih lanjut terkait perkembangan dan penyebab kecelakaan ini akan disampaikan pada kesempatan selanjutnya.
Kecelakaan kereta api ini menjadi peringatan akan pentingnya keselamatan dalam transportasi dan perlunya tindakan cepat dan responsif dari pihak terkait untuk mengatasi situasi darurat seperti ini.
Semoga semua korban dapat dievakuasi dengan selamat dan insiden serupa dapat dihindari di masa depan.***