KESEHATAN,PALPOS.ID – Masyarakat awam seringkali menganggap pikun sebagai hal yang wajar terjadi pada lansia sebagai akibat dari pertambahan usia.
Namun, perlu dipahami, pikun sebenarnya dapat menjadi indikator serius dari kondisi demensia dan memerlukan penanganan yang segera.
Pembahasan mengenai pikun dan kaitannya dengan demensia menjadi penting untuk meningkatkan kesadaran akan dampak kesehatan mental pada populasi lansia.
Pikun sendiri umumnya diartikan sebagai kondisi berkurangnya daya ingat atau memori pada seseorang.
BACA JUGA:Bagaimana Cara Melindungi Pankreas? Makanan dan Minuman Ini Solusinya!
BACA JUGA:Kelebihan Makanan Rendah Kalori untuk Diet dan Kesehatan, Sari Tebu Menjadi Sorotan
Meskipun sering kali diidentikan sebagai efek penuaan, tidak semua orang tua akan mengalami pikun.
Penting untuk membedakan antara pikun yang bersifat umum akibat proses penuaan dan pikun yang merupakan gejala awal dari demensia.
Demensia sendiri merupakan sindrom atau kumpulan gejala yang mencakup penurunan fungsi otak, termasuk menurunnya daya ingat, gangguan proses berpikir, perubahan perilaku, serta perubahan kondisi mental atau emosional.
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa pikun yang tidak biasa atau semakin parah dapat menjadi petunjuk bahwa seseorang mungkin mengalami demensia.
BACA JUGA:Kencur, Rempah Khas Nusantara dengan Manfaat Luar Biasa
Pentingnya deteksi dini menjadi krusial dalam menangani pikun yang dapat menjadi gejala demensia.
Pikun yang disebabkan oleh demensia umumnya akan membuat penderitanya mengalami kesulitan untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Pada tingkat parah, lansia yang mengalami pikun karena demensia bahkan mungkin tidak dapat mengenali orang-orang terdekatnya.