Provinsi Kalimantan Utara: Sebuah Perjalanan Menuju Kemajuan di Pulau Kalimantan

Jumat 12-01-2024,08:28 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yan

Lingkungan Kaltara Hijau menjelajahi upaya provinsi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, mulai dari pelestarian hutan hingga pengelolaan limbah.

Partisipasi Masyarakat dan Budaya:

Partisipasi Masyarakat Kaltara dan Kaltara Budaya Warisan menyoroti peran masyarakat dalam proses pembangunan, sambil mengeksplorasi kekayaan budaya sebagai daya tarik bagi wisatawan.

Pariwisata Berkelanjutan:

Dalam Kaltara Pariwisata Berkelanjutan, kita akan melihat bagaimana provinsi ini menjaga keindahan alamnya sambil memastikan pariwisata berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Digitalisasi Kaltara:

Kaltara Digitalisasi membahas langkah-langkah menuju transformasi digital, dari pemerintahan hingga masyarakat, menjadikan Kalimantan Utara sebagai bagian integral dari masyarakat global.

Provinsi Kalimantan Utara: Perkembangan dan Usulan Pembentukan Daerah Otonomi Baru.

Kalimantan Utara yang menjadi provinsi termuda di Pulau Kalimantan, telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak pembentukannya pada 25 Oktober 2012. 

Dengan terbaginya wilayah administratif menjadi satu kota dan empat kabupaten, yaitu Kota Tarakan, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung, provinsi ini memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang.

Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB): Upaya Pemekaran Wilayah

Dengan luas wilayahnya dan posisi geografisnya yang strategis berbatasan langsung dengan Malaysia, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara telah mengajukan lima berkas pemekaran wilayah ke Kementerian Dalam Negeri. 

Kelima daerah otonomi baru (DOB) yang diajukan tersebut meliputi Kota Tanjung Selor, Kabupaten Bumi Dayak, Kabupaten Krayan, Kabupaten Kayan Hulu atau Apau Kayan, serta Kota Sebatik.

1. Tanjung Selor: Calon Ibukota Berstatus Kota

Tanjung Selor, yang saat ini merupakan kecamatan dan pusat pemerintahan Kabupaten Bulungan, memiliki kondisi masyarakat yang sangat beragam. 

Penduduk Tanjung Selor berasal dari berbagai suku seperti Tidung, Bulungan, Dayak, Banjar, Bugis, Jawa, dan suku-suku pendatang lainnya. 

Kategori :