Citra 'Gemoy' Hilang, Pengamat Sebut Prabowo Rawan Ditinggal Pemilih

Minggu 14-01-2024,07:15 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yan

POLITIK, PALPOS.ID - Citra 'Gemoy' Hilang, Pengamat Sebut Prabowo Rawan Ditinggal Pemilih.

Dimana, Prabowo Subianto, Calon Presiden Nomor Urut 2, Menghadapi Tantangan Citra 'Gemoy' Pasca-Debat KPU.

Apalagi, emosi tinggi merayap pada ketua umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, saat melanjutkan agenda kampanye di Pekanbaru, Riau, dua hari setelah debat ketiga Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada akhir pekan lalu. 

Prabowo menghadapi insiden kontroversial saat seorang calon presiden peserta debat menyajikan data yang salah tentang dirinya. 

BACA JUGA:Warga Ramai-ramai Sewa Angkot untuk Bertemu Prabowo Subianto di Palembang

BACA JUGA:Relawan Prabowo-Gibran di Sumsel Optimis Raih Kemenangan di Pemilu 2024

Insiden ini menjadi titik puncak ketegangan dan menyebabkan Prabowo melontarkan kata-kata 'goblok' dan 'tolol' sebagai responsnya, sambil mencoba meluruskan fakta yang sebenarnya.

Pengamat Politik, Hendri Satrio, menyatakan bahwa citra 'gemoy' yang dibangun oleh tim Prabowo seolah menjadi topeng belaka. 

Menurutnya, masyarakat kini menyadari bahwa mantan Danjen Kopassus itu bukan hanya sosok yang percaya diri, tetapi juga seringkali menunjukkan sisi emosionalnya.

"Begitu kemudian rakyat menyadari bahwa gemoy adalah hanya citra saja, hanya topeng saja, dan masyarakat bisa melihat aslinya dia sering emosi," kata Hendri, seorang dosen di Universitas Paramadina, saat dihubungi wartawan pada Jumat 12 Januari 2024.

BACA JUGA:Mawardi Yakin Prabowo-Gibran Menang Telak di Sumsel Dengan Perolehan Suara 60 Persen, Untuk Ogan Ilir Segini

BACA JUGA:Persaudaraan 98 Siap Menangkan Prabowo Presiden dan Mawardi Yahya Gubernur Sumsel

Hendri menambahkan bahwa Prabowo terlalu yakin diri akan meraih kemenangan di Pilpres 2024, sehingga membuatnya terkesan angkuh. 

Kesombongan ini, menurutnya, mendorong Prabowo untuk menunjukkan kepemimpinan di depan pendukungnya.

“Karena dia merasa menjadi penguasa ya, dia merasa bisa melakukan apa saja dan mengatakan apa saja. Nah, itu juga menurut saya kenapa kemudian letupan emosi itu sering keluar,” ucap Hendri.

Kategori :