BATURAJA, PALPOS.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menyiagakan sebanyak 300 personel untuk menanggulangi bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung di wilayah itu.
Manager Pusdalops BPBD OKU, Gunalfi, Selasa 16 Januari 2024 mengatakan, identitas curah hujan tinggi yang terjadi di daerah itu sejak beberapa hari terakhir dikhawatirkan menimbulkan dampak bencana banjir dan tanah longsor.
Terlebih lagi, kata dia, Kabupaten OKU merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumsel yang dipetakan rawan terjadi bencana alam saat musim hujan.
BACA JUGA:BPBD OKU Terjunkan Puluhan Personel Cari Korban Tenggelam di Sungai Ogan
BACA JUGA:BPBD OKU Ingatkan Warga Waspada Bencana Banjir Bandang
Oleh sebab itu, sebagai upaya pencegahan pihaknya telah menyebar ratusan personel di daerah-daerah rawan bencana agar banjir dan tanah longsor dapat ditanggulangi sedini mungkin.
"Ada sebanyak 300 personel BPBD yang kami siagakan, termasuk dari satgas yang tersebar di beberapa posko kecamatan dan posko induk untuk menanggulangi jika terjadi bencana alam," katanya.
Ratusan personel tersebut siaga 1x24 jam di setiap posko yang dibentuk di seluruh kecamatan guna memantau situasi terkini, termasuk bertugas mengevakuasi korban bencana alam.
BACA JUGA:OKU Kembali Diguyur Hujan, BPBD: Ini Sudah Diprediksi BMKG
BACA JUGA:BPBD OKU Imbau Masyarakat Waspada Cuaca Ekstrim
"Titik fokus pengawasan di daerah-daerah rawan bencana, terutama mengawasi debit air sungai yang berpotensi menimbulkan bencana banjir," ujarnya.
Dia menambahkan, adapun daerah rawan bencana banjir di Kabupaten OKU meliputi Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, Semidang Aji, Baturaja Barat, Baturaja Timur, Lubuk Batang, Peninjauan, Kedaton Peninjauan Raya, Sosoh Buay Rayap dan Lengkiti.
Sementara, daerah rawan longsor yaitu di Kecamatan Ulu Ogan, Muara Jaya, Pengandonan dan sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan di Kabupaten OKU.
"Masyarakat juga kami ingatkan kembali untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana alam supaya tidak menimbulkan korban jiwa," ujar dia. (***)