LIFESTYLE, PALPOS.ID- Sistem terasering telah terbukti sebagai solusi efektif untuk mengatasi masalah erosi tanah dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Meskipun demikian, penerapan sistem terasering tidaklah tanpa tantangan dan kendala.
kita akan mengeksplorasi berbagai hambatan yang dihadapi petani dan pengelola lahan saat menerapkan sistem terasering serta mencari solusi untuk mengatasi kendala tersebut.
BACA JUGA:Inovasi Lahan Bertingkat: Solusi Modern untuk Mengatasi Ancaman Erosi Tanah
1. Topografi dan Kondisi Tanah yang Beragam
Salah satu kendala utama dalam penerapan terasering adalah variasi topografi dan kondisi tanah yang beragam di berbagai wilayah.
Setiap lahan memiliki karakteristik yang unik, dan desain terasering yang efektif harus memperhitungkan perbedaan dalam elevasi, kemiringan lereng, dan jenis tanah.
Oleh karena itu, pengembangan desain terasering yang adaptif menjadi krusial untuk menghadapi tantangan ini.
BACA JUGA:Mengatasi Tantangan Iklim: Irigasi sebagai Pilar Utama Pertanian Berkelanjutan di Era Modern
BACA JUGA:Jangan Salah, Beginilah Cara dan Tahapan Pengelolahan Lahan Sawah Agar Panen Melimpah
2. Biaya dan Investasi Awal yang Tinggi
Pembangunan sistem terasering memerlukan investasi awal yang cukup tinggi. Pembuatan tanggul, pekerjaan tanah, dan pemilihan tanaman penutup tanah bisa menjadi biaya yang signifikan bagi petani.
Bagi sebagian kecil petani dengan sumber daya terbatas, biaya ini mungkin menjadi hambatan utama dalam mengadopsi sistem terasering.
Oleh karena itu, diperlukan dukungan keuangan atau insentif untuk mendorong penerapan terasering di kalangan petani.