Namun, seperti dalam setiap cerita yang menegangkan, intrik muncul ketika sejumlah insiden tak terduga menimpa V-22 Osprey.
Di bulan November 2023, insiden mengerikan terjadi di lepas pantai Jepang selama latihan udara rutin, menyebabkan Boeing menyarankan agar helikopter ini ditarik dari pengoperasian di seluruh dunia.
Meskipun penyelidikan mendalam diperlukan untuk menentukan penyebab pasti, Indonesia telah membuat keputusan tegas.
BACA JUGA:TNI AU Luncurkan Program Ambisius: Misi AWACS dan Keterlibatan PTDI dalam Proyek Revolusioner
BACA JUGA:Radar Canggih dari Italia Merambah Indonesia: Inilah Leonardo RAT 31 DL/M yang Mencengangkan
Bukan hanya insiden di lepas pantai Jepang yang merusak reputasi V-22 Osprey.
Pada bulan Oktober 2023, seorang Marinir mengalami cedera serius selama pendaratan keras selama latihan di Nevada, Amerika Serikat.
Momen ini menjadi catatan hitam lain dalam riwayat operasional helikopter ini, yang sebelumnya telah mengalami kebakaran di San Diego pada tahun 2022.
BACA JUGA:Super Rafale F5: Persaingan Varian Terbaru yang Menggetarkan di Arena Jet Tempur Global
BACA JUGA:Dibalik Kanon 30 mm: Kisah Sukses Konsorsium Indonesia Garap Tank Boat Antasena
Spesifikasi teknis V-22 Osprey menciptakan bayangan akan kecanggihan yang terhenti.
Ditenagai oleh dua mesin Rolls-Royce AE1107C dengan daya dorong total 4.586 kW, helikopter ini dapat mencapai kecepatan maksimum 305 knots dengan jangkauan impresif 879 mil laut atau setara dengan 1.628 km.
Namun, ketidakcocokan antara kinerja dan insiden yang terjadi membuatnya terhenti di jalur operasional.
BACA JUGA:CZ 805 BREN: Senapan Serbu Elite yang Merajai Lautan - Pilihan Kopaska dan Marinir
BACA JUGA:Tank Harimau: Kekuatan Futuristik yang Siap Mengejutkan Dunia Militer!
Dalam hal persenjataan, V-22 Osprey tidak kalah canggih.