OTOMOTIF, PALPOS.ID - Pengamat otomotif dan akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, mengungkapkan pandangannya terkait wacana kenaikan pajak pada sepeda motor berbahan bakar bensin atau yang dikenal dengan Internal Combustion Engine (ICE).
Menurut Yannes, langkah ini bisa menjadi pemicu bagi masyarakat Indonesia untuk beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan, seperti sepeda motor listrik.
Dalam pandangannya, Yannes menyoroti bahwa kenaikan pajak pada sepeda motor bensin dapat memberikan tekanan finansial pada kepemilikan dan operasional kendaraan tersebut.
BACA JUGA:Pemerintah Bakal Naikan Pajak Sepeda Motor, Pengamat : Beban Masyarakat Semakin Berat
BACA JUGA:Target Pajak Kota Palembang Naik Rp35 Miliar di 2024: Fokus pada PBB dan BPHTB
Dampak dari kebijakan ini diharapkan mendorong minat masyarakat untuk mempertimbangkan sepeda motor listrik sebagai alternatif yang menarik dalam jangka panjang.
''Kenaikan pajak sepeda motor bensin bisa menjadi momentum bagi kesadaran masyarakat tentang pentingnya memilih kendaraan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan," ujar Yannes dalam sebuah wawancara.
Pengamat ini melihat adanya peluang besar untuk pengembangan sepeda motor listrik sebagai opsi transportasi yang lebih bersahabat dengan lingkungan.
BACA JUGA:Rahasia Pajak dan Strategi Buyback: Panduan Lengkap bagi Pemegang Emas Antam
BACA JUGA:Waduh, 3 Tahun Nunggak Pajak Rp600 Juta Parkir Komplek Rajawali Palembang Kini Ditutup
Dia mengungkapkan bahwa awareness masyarakat terhadap isu lingkungan dapat menjadi katalisator bagi pertumbuhan industri sepeda motor listrik di Indonesia.
Meskipun demikian, Yannes Pasaribu juga menekankan bahwa dukungan pemerintah sangat diperlukan untuk memastikan kesuksesan transisi ini.
Insentif-insentif seperti pembebasan pajak, subsidi, atau program kredit yang menguntungkan dapat membuat sepeda motor listrik lebih terjangkau bagi konsumen.
BACA JUGA:Pajak Minerba dan Sarang Burung Walet Masih Rendah di Palembang, Ini yang Dilakukan..