Selain itu, kemajuan teknologi seperti peningkatan kapasitas baterai dan waktu pengisian yang lebih cepat juga diharapkan dapat meningkatkan daya tarik kendaraan listrik.
Namun, untuk mencapai transisi yang sukses, beberapa tantangan harus diatasi.
Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur pengisian listrik yang memadai di seluruh wilayah.
Yannes menekankan bahwa pemerintah harus memperhatikan faktor-faktor ini agar transisi ke kendaraan listrik dapat berjalan lancar dan efisien.
BACA JUGA:Banyak Wajib Pajak Nunggak, Target PAD Palembang Kurang Rp 164 Miliar
BACA JUGA:Masih Banyak yang Tak Patuh, Bapenda Ogan Ilir Lakukan Ini Kepada Pelaku Wajib Pajak
Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan terkait wacana menaikkan pajak kendaraan sepeda motor non-listrik sebagai subsidi transportasi umum turut menjadi pendorong diskusi.
Meskipun Juru Bicara Menko Marves Jodi Mahardi menegaskan bahwa tidak ada rencana pemerintah untuk menaikkan pajak sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat, namun wacana tersebut tetap menarik perhatian masyarakat.
Secara keseluruhan, kenaikan pajak pada sepeda motor bensin menciptakan dinamika baru dalam industri otomotif Indonesia.
Kendaraan berbasis baterai, terutama sepeda motor listrik, memiliki peluang besar untuk berkembang.
Hal ini bisa menjadi momentum positif bagi pertumbuhan sektor kendaraan listrik serta transisi ke arah ekosistem yang lebih berkelanjutan dalam transportasi pribadi di Indonesia.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan peningkatan kesadaran masyarakat, Indonesia dapat menjadi salah satu pemimpin dalam adopsi kendaraan ramah lingkungan di kawasan Asia Tenggara.***