Meskipun moratorium Dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat mengenai Daerah Otonomi Baru (DOB), upaya pemekaran wilayah Provinsi Sulawesi Selatan terus berlanjut.
Fakta ini sejalan dengan luas wilayah daratan Provinsi Sulawesi Selatan yang mencapai 46.717 kilometer persegi, menjadikannya kandidat potensial bagi pembentukan provinsi-provinsi baru.
Dengan populasi lebih dari 9 juta jiwa yang terdistribusi di 3 kota dan 21 kabupaten, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki tantangan dan peluang tersendiri dalam menjalani proses pemekaran wilayah.
Calon Provinsi Baru: Luwu Raya, Bugis Timur, dan Tana Toraja
Provinsi Luwu Raya
Calon Provinsi Luwu Raya, dengan luas wilayah mencapai 17.695 kilometer persegi, telah menunjukkan kesiapannya dalam membentuk entitas provinsi baru.
Kota Palopo, bersama dengan 4 kabupaten, yaitu Luwu Timur, Luwu Utara, Luwu, dan Luwu Tengah, siap menyambut status provinsi.
Kota terbesar, Palopo, yang juga diusulkan sebagai ibukota, memiliki potensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.
Dengan populasi lebih dari 1 juta jiwa, Provinsi Luwu Raya akan memberikan kontribusi signifikan terhadap jumlah penduduk Sulawesi Selatan.
Provinsi Bugis Timur
Usulan Provinsi Bugis Timur melibatkan 6 kabupaten, yaitu Bone, Wajo, Sidenreng Rappang (Sidrap), Sinjai, Soppeng, dan Bulukumba.
Dengan luas wilayah 11.300 kilometer persegi, Provinsi Bugis Timur memiliki potensi besar sebagai entitas otonom baru.
Kota Bone diusulkan sebagai ibukota baru, sementara keberagaman daerah seperti Palattae, Pompanua, Tanruteding, dan Lappariaja akan menjadi daya tarik tersendiri.
Provinsi Tana Toraja
Wacana pembentukan Provinsi Tana Toraja melibatkan tiga kabupaten, yaitu Tana Toraja, Toraja Utara, dan Mamasa (dari Provinsi Sulawesi Barat).
Pemekaran ini akan melibatkan pembentukan Kota Makale dan Kabupaten Toraja Barat.