Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Utara: Usulan Pembentukan Dua Provinsi Baru dan Implikasinya

Minggu 04-02-2024,14:05 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Yan

Oleh karena itu, data ini menjadi landasan penting dalam mengidentifikasi kebutuhan dan potensi wilayah yang baru terbentuk.

Dukungan Masyarakat dan Tokoh Terkemuka

Dukungan dari masyarakat dan tokoh terkemuka setempat menjadi faktor penentu dalam keberhasilan pembentukan Provinsi Bolaang Mongondow Raya. 

Peran aktif mereka dalam membangun kesadaran dan pemahaman masyarakat akan manfaat pemekaran wilayah menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi segala hambatan.

Pemekaran Wilayah Sulawesi Utara: Terwujudnya Provinsi Nusa Utara dan Provinsi Bolaang Mongondow Raya.

Menyusuri Jejak Sejarah dan Alasan Realistis Pemekaran

Provinsi Sulawesi Utara dengan luas mencapai 14.500 kilometer persegi dan jumlah penduduk sekitar 2.666.821 jiwa menurut sensus BPS tahun 2022, kini berada dalam sorotan wacana pemekaran. 

Wilayah yang terdiri dari 4 kota dan 11 kabupaten ini, juga membanggakan 287 pulau, dengan 59 di antaranya dihuni.

Aspirasi Nusa Utara: Pemekaran yang Realistis

Seiring perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat setempat, aspirasi untuk pemekaran wilayah Provinsi Sulawesi Utara menjadi dua provinsi baru semakin kencang terdengar. 

Alasan utama pemekaran ini terletak pada realitas geografis dan demografis yang unik.

1. Kota Tahuna: Calon Ibukota dan Pusat Pembangunan Nusa Utara

Pemekaran ini mengusulkan pembentukan Provinsi Nusa Utara, dengan Kota Tahuna sebagai calon ibukota. 

Tahuna, hasil pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sangihe, bukan hanya menjadi ibukota baru tetapi juga pusat pembangunan Nusa Utara. 

Keputusan ini didasarkan pada kesiapan Kota Tahuna dan empat kabupaten lainnya untuk bergabung, yaitu Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, Kabupaten Kepulauan Talaud, dan Kabupaten Kepulauan Talaud Selatan.

2. Keunikan Nusa Utara: Kepulauan, Maritim, dan Historis

Kategori :